Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Satu per Satu Pemain Indonesia Ungkap Penyebab Kalah dari China, Bilqis Beda Sendiri

By Dwi Aryo Prihadi - Kamis, 12 Mei 2022 | 19:36 WIB
Tunggal putri Indonesia, Bilqis Prasista saat bertanding melawan He Bing Jao (China) pada perempat final Uber Cup 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022).
HUMAS PP PBSI
Tunggal putri Indonesia, Bilqis Prasista saat bertanding melawan He Bing Jao (China) pada perempat final Uber Cup 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022).

SUPERBALL.ID - Satu per satu pemain Indonesia mengungkap penyebab mereka kalah dari wakil China usai pertandingan. Alasan Bilqis Prasista beda sendiri.

Langkah tim Indonesia di Piala Uber 2022 harus terhenti di babak perempat final usai takluk dari tim China.

Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022), Srikandi Merah Putih kalah dengan skor 0-3.

Di partai pertama, Indonesia menurunkan Komang Ayu Cahya Dewi untuk menghadapi peraih emas Olimpiade 2020, Chen Yu Fei.

 Baca Juga: Tak Sebaik Indonesia, Rexy Mainaky Kritik Keras Tim Piala Uber Malaysia

Hasilnya, Komang harus menyerah lewat dua gim langsung 12-21 dan 11-21 dalam duel berdurasi 42 menit.

Perjuangan tim putri Indonesia dilanjutkan dengan penampilan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Menghadapi ganda nomor 1 dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Febriana/Amalia harus menyerah 19-21 dan 16-21.

Setelah itu giliran Bilqis Prasista yang berhadapan dengan tunggal putri peringkat 9 dunia He Bing Jiao.

Bilqis, yang sebelumnya secara mengejutkan menekuk Akane Yamaguchi, tidak mampu melanjutkan tren positif.

Meski sempat unggul di gim pertama, Bilqis harus takluk via rubber game 21-19, 18-21, 7-21 dari He Bing Jiao.

Usai pertandingan, setiap pemain Indonesia menjelaskan penyebab kekalahan mereka pada sesi wawancara.

Baca Juga: Profil Bilqis Prasista, Gadis 18 Tahun dari Magelang yang Tekuk Ratu Tunggal Putri Asal Jepang

Dimulai dengan Komang Ayu yang mengakui permainan Chen Yu Fei sangat rapi dan nyaris tanpa celah.

“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Ke mana bola sudah saya kejar, tetapi tidak mudah," kata Komang, dikutip SuperBall.id dari PBSI.id.

"Permainan Chen Yu Fei rapi sekali. Tidak ada celahnya untuk diserang."

"Sepanjang pertandingan, saya dikontrol habis sama dia. Tidak ada kesempatan sekali pun untuk bisa mengontrol permainan dia,” tambahnya.

Ia pun mengakui bahwa untuk saat ini dirinya memang masih kalah kelas dari pebulu tangkis peringkat 3 dunia itu.

“Dari permainan tadi, saya sadar standar permainan saya belum apa-apa dibanding dia."

"Untuk bisa seperti dia, saya harus meningkatkan segalanya. Saya sadar, untuk bisa menyamai standar seorang juara Olimpiade itu perlu kerja keras,” lanjut Komang.

Baca Juga: Piala Uber 2022 - Greysia Polii Hadiri Latihan Perdana Tim Putri Indonesia di Thailand

Tak jauh beda dengan Komang, Febriana juga mengakui bahwa pasangan yang ia hadapi memang sangat kuat dan bermain rapi.

“Hari ini saya bisa bermain baik dan maksimal. Seluruh kemampuan yang dimiliki, sudah bisa dikeluarkan semua."

"Cuma, sayang kita belum berhasil menyumbangkan angka untuk Indonesia. Lawan memang kuat."

"Mereka bermain rapi. Sebagai peraih medali perak Olimpiade, permainan lawan memang solid,” ucap Febriana.

Sedikit berbeda dengan dua rekannya, Bilqis menilai penyebab dirinya kalah adalah karena kesalahannya sendiri.

“Tadi gim pertama sudah bisa main baik. Saya bisa narik-narik dia. Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang."

"Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri."

"Sedang gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga sudah mulai berkurang,” sahut Bilqis.

Baca Juga: Anthony Ginting Bicara soal Kans Indonesia Pertahankan Gelar Piala Thomas

Meski tersingkir, Indonesia patut pulang dengan kepala tegak setelah menunjukkan perjuangan yang luar biasa.

Terlebih lagi, tim Piala Uber Indonesia mayoritas diperkuat oleh debutan dan pebulu tangkis muda.

Sebaliknya, China diisi oleh nama-nama besar atau pemain yang memiliki peringkat tinggi dalam ranking BWF.

Manajer tim Hendro Santoso juga menyebut pencapaian tim Piala Uber Indonesia sudah melebihi ekspektasi.

“Hasil ini sudah melampaui harapan. Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan."

"Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita."

"Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Prancis dan Jerman,” ungkap Hendro.

“Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang."

"Jumlah kejuaraan internasional mereka masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional,” lanjutnya.

Baca Juga: Terguncang Usai Ditekuk Bilqis Prasista, Akane Yamaguchi Beri Komentar Singkat

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Imadudin Adam
Sumber : PBSI.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X