"Jadi saya mohon untuk tidak dilakukan lagi."
"Apalagi dari FIFA akan memberikan sanksi besar kepada kita."
"Jadi sekali lagi saya mohon untuk mengubah budaya dari para suporter sedikit demi sedikit agar para pemain lebih bersemangat dalam bermain," jelasnya.
Akibat insiden itu, penyelenggara Piala AFF U-19 2022 langsung mengambil tindakan untuk mencegah histeria para suporter.
Alih-alih menjual tiket sesuai kapasitas stadion, kemarin mereka hanya merilis jumlah tiket yang terbatas dalam laga Timnas U-19 Indonesia kontra Brunei.
Bahkan mereka juga menutup sebagian besar pintu untuk mencegah para suporter yang mencoba membanjiri lapangan.
Budiman pun kemudian mengimbau kepada para suporter Timnas U-19 Indonesia yang hadir ke stadion untuk benar-benar memberikan dukungan secara positif.
"Kesadaran teman-teman penonton, baik suporter timnas maupun fan Garuda Nusantara terkait hal-hal yang tidak diperkenankan dan tidak boleh dilakukan di stadion, pastinya akan sangat meminimalisir terjadinya pelanggaran," kata Budiman sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Tribunnews.com.
"Ditambah lagi dengan adanya pemahaman dan kesadaran bersama dari suporter, fan dan pendukung dalam melakukan dukungan yang positif terhadap skuad garuda pastinya akan menjadi tontonan yang seru dan atraksi yang menarik juga di tribune penonton."
Imbauan yang diserukan oleh Budiman itu pun mendapat sorotan dari media Vietnam (Soha.vn).
"Setelah insiden suar di pertandingan melawan Vietnam U-19, penyelenggara Piala AFF U-19 harus melakukan perubahan drastis di pertandingan kedua saat Indonesia bertemu Brunei," bunyi dalam artikel Soha.
"Pada saat yang sama, mereka juga menyerukan semangat sorak-sorai peradaban dari penggemar tuan rumah."
View this post on Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | soha.vn |
Komentar