Berbagai kekurangan JIS yang disebutkan PSSI itu tentu menjadi ironi yang sangat menyedihkan.
Pasalnya, JIS digadang-gadang sebagai pengganti Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) untuk pertandingan sepak bola internasional di Indonesia.
JIS bahkan memiliki beberapa keunggulan yang tak dimiliki GBK, terutama soal rumput, atap stadion, dan sound system.
Lapangan JIS menggunakan rumput jenis hybrid, perpaduan natural dan sintesis, yang meliputi 5 persen sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persen rumput alami jenis Zoysia Matrella dari Boyolali.
Rumput jenis Limonta ini juga digunakan di Stadion Santiago Bernabeu dan Amsterdam Arena.
Perawatan rumput alami tak menggunakan pestisida, tapi memanfaatkan burung kaki bayam yang dilepas ke rumput untuk memangsa ulat dan serangga.
Mengenai atap, JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang mempunyai sistem atap buka-tutup otomatis (retractable roof).
JIS tak hanya menggelar pertandingan sepak bola, tapi juga event lain seperti eksibisi hingga konser musik.
Dengan sistem buka-tutup otomatis itu, stadion bisa digunakan secara optimal tanpa terhalang kondisi cuaca.
Editor | : | Wibbiassiddi |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar