Bagi Alexandre, penampilan anak didiknya pada babak pertama (saat melawan Malaysia) memang tidak terlalu bagus.
Cederanya Chanathip Songkrasin menjadi satu alasan kenapa Thailand mengalami performa yang kurang maksimal.
Setelah pertandingan, Alexandre menegaskan bahwa dirinya akan bertanggung jawab atas kekalahan dari Malaysia.
"Saya bertanggung jawab penuh atas hasil melawan Malaysia."
"Sulit untuk menerima kekalahan di kandang. Saya minta maaf untuk itu, maaf untuk para penggemar."
Baca Juga: Thailand Merosot, Malaysia dan Vietnam Naik di Ranking FIFA, Bagaimana dengan Timnas Indonesia?
Alexandre Polking ingin membuktikan perkataannya dengan tampil bagus saat melawan Trinidad & Tobago.
Di sisi lain, kemenangan Malaysia membuka peluang tim-tim lain di ASEAN untuk mengalahkan Thailand.
Tetapi beberapa pakar sepak bola di ASEAN menilai kekalahan Thailand tidak bisa menjadi dasar jika saat ini anak didik Alexandre Polking mengalami penurunan performa.
Menurut pakar sepak bola Malaysia, Raja Isa, Thailand masih menjadi tim terkuat di ASEAN.
“Thailand asuhan Mano Polking memiliki kombinasi indah sepak bola bergaya Latin, mengubah posisi dalam keadaan cepat, terutama pergerakan dari sayap," ucap Raja Isa dikutip SuperBall.id dari Soha.
“Tidak mungkin meremehkan Thailand karena kalah. Kekuatan mereka tidak berkurang."
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar