Sebab, hal itu akan berdampak pada ekonomi klub-klub peserta Liga 1, 2, dan 3.
Andai kompetisi berhenti terlalu lama, maka hal itu bisa saja menghambat proses pencairan gaji para pemain di sebuah klub.
"Dan kita tidak bisa menghentikan kompetisi ini terlalu lama, kasihan klub, mereka harus menggaji pemain untuk menejemen dan sebagainya," ucap Zainudin Amali, dikutip SuperBall.id dari laman resmi Kemenpora RI.
Zainudin menjelaskan bahwa para pemain dan klub sudah cukup menderita setelah dua musim lalu dihantam oleh penyebaran virus Covid-19.
Ia pun berharap kondisi itu tidak diperparah dengan keputusan pemberhentian kompetisi ini.
"Kalau mereka terhenti tanpa kepastian maka tentu akan menjadi problem untuk klub itu sendiri."
"Kita tidak mau itu, mereka sudah cukup didera masalah waktu pandemi," tambah Zainudin Amali.
Kendati demikian, Zainudin Amali juga tak bisa memberikan kepastian terkait masalah kompetisi ini.
Hal itu dikarenakan jadwal pertandingan dan sebagainya bukanlah ranah pemerintah.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | kemenpora.go.id |
Komentar