Namun, ia tidak lagi masuk ke dalam rencana pelatih Thailand dalam beberapa tahun terakhir, terutama di bawah Polking.
Ini adalah untuk pertama kalinya ia mendapat panggilan tim nasional di bawah masa kepelatihan Polking.
Adapun terakhir kali ia mengenakan seragam tim nasional adalah pada Agustus 2017.
Selain skill yang mumpuni, salah satu kelebihan Chappuis adalah kemampuannya bermain di beberapa posisi.
Pemain berusia 30 tahun itu bisa bermain baik di posisi gelandang dan striker.
Penampilannya yang apik didukung dengan parasnya yang rupawan membuatnya kerap menjadi pusat perhatian.
Bahkan, pemain keturunan Swiss itu mendapat julukan sebagai Cristiano Ronaldo Thailand lantaran wajahnya yang mirip dengan megabintang Portugal.
Namun, penampilan Chappuis kian menurun dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan cedera yang kerap menimpanya.
Musim ini, ia bahkan hanya mencatat 5 dari kemungkinan 12 pertandingan untuk Port FC di Liga Thailand.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thethao247.vn |
Komentar