SUPERBALL.ID - Erick Thohir menyoroti beberapa kelemahan yang membuat sepak bola Indonesia tidak berkembang pesat.
Akhir-akhir ini, nama Erick Thohir kembali mencuat di dunia sepak bola Tanah Air.
Dahulu, namanya mulai tenar di dunia sepak bola Indonesia berkat kepemilikannya terhadap salah satu tim besar di dataran Eropa.
Seperti diketahui, Erick Thohir pernah mengakuisisi saham mayoritas milik Inter Milan.
Dengan demikian, ia pun ditunjuk sebagai Presiden Inter Milan pada 2013 silam.
Namun, pada 2016 lalu dirinya menjual sebagian sahamnya di Inter Milan.
Kini, mencuatnya nama Erick Thohir tak ada hubungannya dengan tim-tim Eropa lagi.
Namun, ia digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI periode selanjutnya.
Seperti diketahui, kursi panas Ketum PSSI sedang bergejolak pasca tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Mochamad Iriawan yang merupakan Ketum saat ini diminta mundur dari jabatannya oleh mayoritas penggemar sepak bola Indonesia.
Semenjak saat itu, nama Erick Thohir menjadi salah satu yang populer menggantikan Mochamad Iriawan.
Terkait hal ini, Erick Thohir sama sekali tidak mengatakan bahwa dirinya enggan menjadi Ketum PSSI selanjutnya.
Di sisi lain, ia juga tak mengatakan bahwa ia mau melanjutkan Mochamad Iriawan di PSSI.
Namun, ia akan memikirkan tawaran tersebut andai para voters dan anggota lainnya meminta dirinya untuk maju.
Baca Juga: Tiba-tiba Beri Wejangan ke PSSI, Erick Thohir Mulai Niat Maju Jadi Ketum?
Terlepas dari itu, Erick Thohir melihat ada beberapa kekurangan pada dunia sepak bola Indonesia.
Menurutnya, Timnas Indonesia dan klub-klub peserta kompetisi tak akan maju bila kekurangan ini tak segera diperbaiki oleh PSSI.
Beberapa kekurangan sepak bola lokal menurut Erick Thohir adalah lapangan pertandingan yang buruk, kurangnya kompetisi pemain muda, dan banyaknya pemain naturalisasi.
Erick Thohir menyayangkan banyaknya pemain naturalisasi di kompetisi Liga 1 akhir-akhir ini.
Beberapa pemain seperti Beto Goncalves, Esteban Vizcarra, Ilija Spasojevic, Osas Saha, Victor Igbonefo, saat ini berstatus naturalisasi.
Namun, bukan berarti Erick Thohir tak menyukai program naturalisasi ini.
Hanya saja, menurutnya PSSI harus memberlakukan sistem yang lebih baik lagi untuk membagi porsi antara pemain muda, pemain lokal, naturalisasi, dan asing di kompetisi.
Oleh karena itu, Erick Thohir meminta PSSI segera membenahi hal ini untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Diminta Fokus Latihan Agar Raih Gelar Juara Piala AFF 2022
"Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, tapi fasilitas lapangan, latihan belum maksimal," ucap Erick Thohir, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
"Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal, kebanyakan naturalisasi."
"Saya bukan tidak suka naturalisasi, tapi apabila satu klub pemain naturalisasinya banyak ya bagaimana."
"Kami tidak menyalahkan klub, tapi kami harus duduk bersama klub."
"Menerapkan strategi agar ada pemain muda, pemain naturalisasi, dan pemain asing (bisa bermain bersama)," tutupnya.
View this post on Instagram
| Editor | : | M Hadi Fathoni |
| Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar