Erick meminta suporter dan aparat keamanan untuk berpikir jernih demi menciptakan kenyamanan dalam sepak bola.
Mantan Presiden klub Inter Milan itu juga meminta aparat keamanan bertindak persuasif dan belajar dari tragedi Kanjuruhan.
Ia yakin aparat keamanan juga mampu berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih dengan menggunakan gas air mata.
Baca Juga: Pernah Mengalahkan Bali United, Coach Teco Waspadai Pemain Anyar Persebaya
"Saya minta suporter dan aparat untuk tenang serta sama-sama berpikir jernih."
"Niat kita sama untuk sepak bola yang aman dan nyaman untuk semua," kata Erick Thohir, dilansir dari laman PSSI.
Erick juga mengaku telah berkomunikasi dengan pihak aparat, panpel, dan manajemen kedua tim untuk bersikap tenang.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak aparat, panpel, dan manajemen kedua tim. Saya meminta kepada seluruh pihak untuk tenang," ucapnya.
Erick mengaku memahami kekecewaan para suporter yang hendak menyaksikan tim kesayangannya berlaga.
Oleh sebab itu, ia mengaku akan segera mencari solusi agar laga sepakbola dapat dinikmati dengan tenang dan nyaman untuk semua pihak.
Terlebih, suporter Semarang dan Solo selama ini menjadi contoh dalam membangun rivalitas yang sehat.
"Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ucap Erick.
Baca Juga: Kalah dari Bhayangkara FC, Thomas Doll Kecewa dan Nilai Persija Hanya Bermain Bagus di Kandang
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar