SUPERBALL.ID - Timnas Indonesia bakal berhadapan dengan Timnas Burundi di pertandingan FIFA Matchday pada 25 dan 28 Maret mendatang.
Timnas Burundi merupakan tim asal Afrika yang saat ini menempati peringkat 141 FIFA atau 10 tingkat di atas Timnas Indonesia.
Meski memiliki peringkat yang lebih baik dari Indonesia, Burundi bukan merupakan negara yang diperhitungkan dalam sepak bola.
Bahkan, negara berpenduduk 11,8 juta jiwa itu tercatat hanya sekali tampil di Piala Afrika yaitu pada 2019.
Baca Juga: Seperti Terlahir Kembali, Riko Simanjuntak Ingin Buktikan Ini pada Shin Tae-yong
Namun, Burundi ternyata memiliki sebuah kampung yang dikenal sebagai pencetak banyak talenta berbakat.
Layaknya kampung Tulehu di Indonesia, Burundi mempunyai kampung sepak bola bernama Buyenzi di ibu kota negara Bujumbura.
Jauh dari gaya hidup perkotaan yang mewah, Buyenzi telah menghasilkan beberapa talenta sepak bola top Burundi.
Salah satunya adalah ikon sepak bola Burundi yang pernah merasakan atmosfer Liga Inggris, Saido Berahino.
Berahino adalah cerminan nyata bagaimana setiap anak di Buyenzi diinisiasi ke dalam sepak bola.
Saat masih anak-anak, Berahino bermain sepak bola di jalanan dengan kantong plastik yang diikat dengan renda.
Selain mantan pemain West Brom itu, Buyenzi juga melahirkan bek tengah OGC Nice Youssouf Ndayishimiye.
Berjalan-jalan di Buyenzi di malam hari sudah cukup bagi siapa saja untuk melihat mengapa daerah ini menjadi pencetak pesepak bola terbaik di negara ini.
Kerumunan muncul di mana pun bola ditendang dan ada dukungan tulus untuk keterampilan dan tepuk tangan untuk kerja keras.
“Ketika Anda berbicara tentang sepak bola di Burundi, Anda harus berbicara tentang Buyenzi," jelas Peace Olga Niyomwungere, pemuda berusia 16 tahun, dalam sebuah Wawancara dengan CAF Online.
"Kampung ini telah menghasilkan beberapa talenta terhebat di negara kita. Ada sesuatu yang unik tentang itu."
"Lahir atau tumbuh besar di Buyenzi berarti Anda cerdas, cepat berdiri, dan cerdas menghadapi banyak situasi sebagai cara hidup dan ini juga tercermin dalam sepak bola,” tambahnya.
Gustave Niyonkuru, pelatih Timnas Wanita Burundi mengatakan, “Pemain dari Buyenzi adalah tipe yang berpikir out of the box."
"Mereka dinamis dalam cara mereka bermain sepak bola dan ini dapat dikaitkan dengan cara hidup mereka di kampung ini."
"Mereka membawa dimensi baru ke dalam tim,” tambahnya.
Fakta menarik lainnya adalah para pemain dari Buyenzi lebih banyak berbicara dengan bahasa Kiswahili daripada bahasa Kirundi, yang merupakan bahasa nasional Burundi.
Ini adalah cerminan betapa independennya mereka dan hal ini juga terlihat di lapangan sepak bola.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika gaya permainan individu maupun tim mereka sangat ekspresif dan bersemangat.
Mereka juga dikenal bersemangat dalam mengejar kesuksesan.
Menarik untuk dinantikan sejauh mana kekuatan Timnas Burundi saat menghadapi Timnas Indonesia.
Baca Juga: Enggan Bicara Banyak soal Kasus Egy Maulana Vikri, Shin Tae-yong Cuma Beri Peringatan
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Cafonline.com |
Komentar