Dia juga menyebut serangan ini sebagai 'noda' di dahi pendudukan (Israel).
Rajoub memastikan pihaknya akan menjangkau seluruh dunia, termasuk AFC dan FIFA, untuk menghentikan terorisme ini dilakukan terhadap olahraga dan para atlet Palestina.
"Kami percaya bukti ini dapat menjadi dasar untuk mengonfrontasi kejahatan-kejahatan yang dilakukan pendudukan (Israel) terhadap rakyat kami dan olahraga kami oleh para neo-Nazi ini," ucap Rajoub.
Baca Juga: Kantongi Lisensi AFC Pro, Eks Asisten Shin Tae-yong Bisa Ancam Posisi Philippe Troussier
Baru-baru ini, AFC akhirnya menyatakan sikap dengan mengutuk keras serangan mengerikan yang dilakukan pasukan Israel itu.
AFC menyebut bahwa serangan oleh pasukan Israel dengan gas air mata tersebut menyebabkan banyak wanita dan anak-anak yang hadir di stadion menderita sesak napas dan harus mendapatkan perawatan.
AFC meminta agar berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina harus segera dihentikan.
Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap PFA dan seluruh komunitas sepak bola di negara tersebut.
"Gas air mata dan peluru yang dibungkus karet digunakan oleh pasukan Israel selama penyerangan, yang menyebabkan pertandingan dihentikan karena beberapa pemain dan penggemar Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menderita sesak napas karena menghirup gas air mata dan harus dirawat di pinggir lapangan dan di rumah sakit," tulis AFC dalam pernyataan resminya, Sabtu (1/4/2023).
"AFC menyerukan segera diakhirinya semua tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina dan berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina dan komunitas sepak bola Palestina," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara itu, FIFA sejauh ini belum memberikan respons apapun terkait pelanggaran yang dilakukan pasukan Israel tersebut.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia U-17 2023 - Thailand Segrup Malaysia, Vietnam Masuk Grup Neraka
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | The-AFC.com |
Komentar