SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia diminta menghentikan program naturalisasi setelah para pemain lokal mulai unjuk gigi.
Timnas Malaysia sedang dalam tren positif usai menyapu bersih empat laga uji coba di tahun ini dengan kemenangan.
Pada Maret lalu, Malaysia sukses menundukkan Turkmenistan 1-0 disusul kemenangan 2-0 atas Hong Kong.
Tren kemenangan Malaysia berlanjut pada Juni lalu dengan menumbangkan dua perwakilan Oseania.
Baca Juga: 3 Calon Lawan Malaysia di FIFA Matchday, Ada Mo Salah dkk dan Tim yang Dipecundangi Timnas Indonesia
Usai membantai Kepulauan Solomon 4-1, skuad Harimau Malaysia sukses melibas Papua Nugini dengan 10 gol tanpa balas.
Terlepas dari empat kemenangan tersebut, ada hal positif lain yang ditunjukkan oleh skuad besutan Kim Pan-gon itu.
Meski diperkuat sejumlah pemain naturalisasi, kontribusi gol Malaysia justru lebih banyak disumbangkan para bintang lokal.
Dari 17 gol Malaysia dalam dua agenda FIFA Matchday terakhir, 12 di antaranya berasal dari pemain lokal dan keturunan.
Winger Arif Aiman Hanapi menyumbang gol terbanyak dengan lima gol, termasuk empat gol melawan Papua Nugini.
Kemudian tiga winger lain yaitu Akhyar Rashid, Safawi Rasid, dan Faisal Halim masing-masing mencetak dua gol.
Adapun pemain keturunan Inggris, Daniel Ting, berhasil menyumbangkan satu gol.
Paulo Josue (4 gol) dan Lee Tuck (1 gol) menjadi dua pemain naturalisasi yang mencetak gol.
Ini tentu menjadi kabar baik bagi Malaysia di tengah gempuran pemain naturalisasi belakangan ini.
Melihat performa apik para pemain lokal, Malaysia kini diminta untuk menghentikan program naturalisasi.
Baca Juga: Sepak Bola Thailand Dirundung Masalah Saat Indonesia dan Malaysia Mulai Berbenah
Pendapat ini diungkapkan oleh pakar sepak bola asal Malaysia, Datuk Dr Pekan Ramli.
Pekan Ramli menilai klub Liga Super Malaysia harus menghentikan naturalisasi pemain yang tidak memiliki garis keturunan.
“Arif dan Faisal tampil luar biasa dalam pertandingan itu," kata Pekan Ramli, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Namun, kami juga harus memuji pemain naturalisasi seperti Paulo Josue dan Lee Tuck atas penampilan mereka."
"Kita harus membiarkan pemain lokal kita tumbuh sesuai dan bermain untuk tim nasional."
"Semua orang tahu tidak ada jalan pintas untuk sukses, dan kita harus mulai mengembangkan pemain lokal," tambahnya.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sejatinya telah menghentikan program naturalisasi pemain asing.
Hanya saja, klub-klub Liga Super Malaysia masih aktif mempraktikkan naturalisasi pemain secara mandiri.
Selain Paulo Josue dan Lee Tuck, Malaysia masih memiliki banyak pemain naturalisasi yang tidak memiliki garis keturunan.
Di antaranya Mohamadou Sumareh, Guilherme de Paula, Endrick dos Santos, Sergio Aguero hingga Liridon Krasniqi.
Baca Juga: Gol Bintang Timnas Malaysia Gemparkan Dunia dan Disanjung FIFA, Bakal Sabet Puskas Award?
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar