SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mulai geram dan tak tidak akan membiarkan akar rumput (pengembangan sepak bola) terbengkalai.
Beberapa klub Liga Super Malaysia mengklaim mereka tidak dapat melakukan itu karena masalah keuangan.
Kini FAM bersikeras bahwa 14 klub Liga Super Malaysia wajib memiliki tim pengembangan Piala Presiden dan Piala remaja mulai musim depan.
Untuk musim ini, FAM membiarkan klub-klub hanya bermain dengan tim Piala Presiden atau Piala Remaja.
Bagi klub-klub yang mengeluh kesulitan finansial karena memiliki 'tim tambahan', direktur teknik FAM Scott O'Donell mengatakan selalu ada cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Dia mengatakan klub harus bekerja sesuai kemampuan mereka dan tidak membutuhkan pemain dalam jumlah besar.
Baca Juga: Borok Liga Malaysia Dibongkar, FAM Bisa Saja Gelar Kompetisi Cuma 4 Tim
"Saya melakukan penilaian dan melihat beberapa klub memiliki 30 pemain," ujar Scott O'Donell sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Mengapa Anda membutuhkan pemain sebanyak itu untuk tim U-18?"
"Ini tentang mengelola pemain, staf, dan bekerja sesuai anggaran mereka."
"Memastikan tim mereka layak dan kompetitif."
"Jika anggaran Anda terbatas, maka jangan hidup di luar kemampuan Anda."
"Anda dapat merekrut 20 pemain tetapi tidak perlu memiliki dua asisten pelatih atau pelatih kebugaran."
"Ini dapat dibagi antar tim (Piala Presiden dan Piala Remaja)."
Di bawah M-League yang direstrukturisasi, semua tim Liga Super harus memiliki tim kedua untuk bersaing di Liga Reserve (sebelumnya Liga Premier).
Pemain Liga Reserve akan berasal dari tim Piala Presiden atau Piala Remaja sebagai bagian dari pengembangan.
Namun, beberapa klub mengaku bahwa mengelola satu tim Liga Super saja sudah kesulitan.
Apalagi harus menjalankan tim Piala Presiden, Piala Remaja, Liga Reserve dan Liga M-3.
Bagaimana pun, FAM tidak akan membiarkan klub-klub ini mengabaikan pekerjaan pembangunan meskipun mereka mendapat penolakan dan protes.
"Kami berharap semua tim bisa menemukan solusi karena kita tidak bisa membahayakan perkembangan sepak bola," kata wakil presiden FAM Datuk Yusoff Mahadi.
"Jika kita tidak melakukan ini, lalu bagaimana kita menumbuhkan atau menggali bakat?"
"Kita harus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan."
"Jangan lupa bahwa akar rumput penting bagi kita dan kita ingin semua orang bersikap bijak, tidak mengesampingkan (pembangunan sepak bola)."
"Dengan anggaran yang lebih sedikit, kualitasnya akan berkurang."
"Tapi ketika kita memiliki anggaran yang besar, seperti untuk Liga Super, di mana kualitasnya?"
Mengenai hal tersebut, media Malaysia menilai FAM tampaknya benar-benar bermain keras kali ini.
"FAM tidak mau mendengar alasan lagi," tulis judul dalam artikel New Straits Times.
"Jika klub tidak melakukan apa yang diperintahkan, mereka tidak akan diberikan izin bermain untuk Liga Super."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar