SUPERBALL.ID - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menegaskan ambisinya untuk menaklukkan Asia Tenggara melalui Aksi Strategis Peta Jalan F:30 2023-2026 Fase Kedua.
Meski terlihat sulit, ambisi FAM tersebut dianggap bukan sekadar angan-angan dan bukan mustahil untuk diwujudkan.
Hal itu disampaikan oleh pengamat sepak bola asal Malaysia, Datuk Dr. Pekan Ramli.
Kendati demikian, Pekan menilai FAM memerlukan perencanaan yang matang dalam mengatasi berbagai tantangan.
Baca Juga: Gak Siap Hadapi Timnas Indonesia Jadi Alasan Eks Gelandang Muda Man United Dicoret dari Skuad Irak
Menurutnnya, FAM perlu merumuskan strategi dengan agenda utama mengatasi tim berperingkat terbaik di Asia Tenggara, yakni Vietnam.
Sebagai informasi, Timnas Vietnam saat ini memang masih menjadi tim Asia Tenggara dengan peringkat terbaik.
Dalam rilis terbaru ranking FIFA per 26 Oktober 2023, The Golden Star Warriors berada di peringkat 94 dunia.
“Kita harus mengatasi peringkat negara teratas di Asia Tenggara yaitu Vietnam," kata Pekan.
"Menurut saya, masih cukup jauh untuk mengejar Vietnam yang saat ini berada di peringkat 94 dunia."
"Kita berada di peringkat 137 dunia dan banyak tangga peringkat yang harus kita panjat dalam tiga tahun ini."
"Kecuali kita mencatatkan hasil bagus di Piala Asia Januari mendatang dan Kualifikasi Piala Dunia nanti."
"Serta beberapa pertandingan persahabatan yang akan datang karena periode 2023-2026 cukup singkat," tambahnya.
Selain Vietnam, Pekan juga menyebut Malaysia perlu melampaui satu raksasa Asia Tenggara lainnya yaitu Thailand.
Ia menilai Malaysia akan menjadi kekuatan di Asia Tenggara jika mampu mengalahkan Vietnam dan Thailand.
Artinya, Pekan tidak menganggap Timnas Indonesia sebagai tim yang perlu diatasi untuk menguasai Asia Tenggara.
“Ketika kami mampu mengalahkan tim seperti Vietnam dan Thailand maka kami akan menjadi kekuatan di Asia Tenggara."
"Cukup sulit tapi bukan tidak mungkin kalau direncanakan,” kata Pekan, dikutip SuperBall.id dari Sinar Harian.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Bek Berpengalaman Jepang Dipastikan Absen di Piala Asia 2023
Sebagai informasi, F:30 diluncurkan bersama oleh Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Gianni Infantino, Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Shaikh Salman Ebrahim Al Khalifa, dan Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin pada 31 Oktober 2018.
Berdasarkan Peta Jalan F:30, FAM ingin menjadikan sepak bola Malaysia sebagai salah satu dari lima raksasa Asia pada tahun 2030 dengan periode 12 tahun yang dibagi menjadi tiga rencana strategis.
Fase Pertama membangun fondasi yang kokoh dari sudut pandang tata kelola, persaingan, dan pengembangan sumber daya manusia, serta infrastruktur.
Fase Kedua bertujuan untuk mendominasi Asia Tenggara dan menjadi salah satu pesaing utama di Asia.
Sedangkan Fase Ketiga bertujuan untuk menghasilkan tim nasional yang mencapai standar dunia.
Menurut Pekan, ada beberapa hal dalam rencana Fase Pertama yang belum terpenuhi, terutama persoalan tunggakan gaji pemain di kompetisi liga.
“Dari segi administratif, mungkin kami tidak terlihat terlalu buruk, tapi persoalan gaji pemain terus menjadi masalah."
“Kalau (masalahnya) bisa terselesaikan, mungkin tata kelola kita bisa masuk kategori grade A pada rencana Fase Pertama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pekan menyampaikan bahwa Fase Kedua merupakan fase kritis untuk menilai apakah rencana F:30 ini akan mampu terus melewati Fase Ketiga pada tahun 2027.
“Saya rasa Fase Kedua ini adalah fase yang sangat kritis bagi FAM."
"Fase yang akan menentukan dimana kita akan berada, apakah kita bisa menuju Fase Ketiga atau sebaliknya."
“Ini adalah proses transisi, apakah kita mampu mencapai tujuan F:30 ini?"
"Jika target di Fase Kedua tidak tercapai, maka kita harus mencari jalan yang lebih berliku untuk menuju Fase Ketiga,” ucapnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | SinarHarian.com.my |
Komentar