SUPERBALL.ID - Keputusan bintang Timnas Thailand Ekanit Panya untuk tidak ikut ke Piala Asia 2023 membuktikan ucapan pengganti Mano Polking.
Sepak bola Thailand baru saja diramaikan dengan kabar yang cukup mengejutkan menjelang Piala Asia 2023.
Pemain Timnas Thailand, Ekanit Panya, memutuskan untuk mengundurkan diri dari skuad Gajah Perang.
Ekanit mundur karena ingin mendapat kesempatan berlatih bersama klubnya Urawa Red Diamonds di pramusim.
Apalagi klub Liga Jepang itu saat ini ditangani oleh pelatih baru asal Norwegia Per-Mathias Hogmo.
Ia meyakini ini adalah kesempatan penting yang bisa menentukan masa depannya di klub raksasa Jepang itu.
Di sisi lain, ini menjadi kerugian bagi Thailand yang sudah kehilangan Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda karena cedera.
Menghadapi situasi itu, pelatih Thailand Masatada Ishii memanggil Picha Autra untuk menggantikan posisi Ekanit.
Terlepas dari itu, keputusan Ekanit untuk mundur dari tim nasional telah membuktikan ucapan Masatada Ishii.
Juru taktik asal Jepang itu sebelumnya dimintai pendapat tentang perbedaan sepak bola Thailand dan negara asalnya.
Menariknya, pelatih yang menggantikan posisi Mano Polking itu memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
Menurut Ishii, dipanggil ke tim nasional adalah suatu kehormatan terbesar bagi seorang pemain di Jepang.
Bertarung dengan menggunakan jersey tim nasional ibarat turun ke medan pertempuran dan berkorban demi negara.
Meski sedang mengalami cedera, para pemain Jepang tetap ingin menjadi bagian dari skuad tim nasional.
Baca Juga: Pelatih Persib Minta 4 Wakil ASEAN Tak Pasang Target Muluk di Piala Asia 2023
Namun, ia merasa aneh ketika sejumlah pemain Thailand menolak panggilan tim nasional dan lebih memilih istirahat.
“Di Thailand, beberapa pemain Thailand yang dipanggil ke tim nasional menolak panggilan tersebut dan memilih istirahat."
"Di Jepang, mewakili tim nasional adalah suatu kehormatan terbesar. Kalau cedera tetap ingin ikut,” ucap Ishii, dikutip SuperBall.id dari Makan Bola.
Jika ditelusur ke belakangan, pernyataan yang dilontarkan Ishii itu sejatinya bukan tanpa alasan.
Sebelum Ekanit, sudah ada banyak kasus di mana pemain Thailand menolak untuk memperkuat tim nasionalnya.
Dua tahun lalu, Chanathip Songkrasin memilih menolak bermain bersama Thailand di Piala AFF 2022.
Alasannya karena sang pemain ingin beristirahat setelah menjalani musim yang melelahkan di Liga Jepang.
Pada 2021, Theerathon Bunmathan juga memilih menolak panggilan tim nasional karena kekhawatirannya soal COVID-19.
Ia lebih memilih menetap di Jepang alih-alih terbang ke Uni Emirat Arab untuk bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Hasilnya, Thailand gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 usai finis di bawah UEA dan Vietnam.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | makanbola.com |
Komentar