SUPERBALL.ID - Timnas Thailand tidak henti-hentinya mendapat kabar yang tidak mengenakkan menjelang tampil di Piala Asia 2023.
Masalah wakil Asia Tenggara itu dimulai ketika mereka mengakhiri kontrak pelatih Mano Polking November lalu.
Alhasil, Thailand harus berlaga di Piala Asia 2023 di bawah pelatih yang baru ditunjuk dua bulan lalu Masatada Ishii.
Juru taktik asal Jepang itu bahkan baru memimpin skuad Gajah Perang dalam satu pertandingan.
Baca Juga: Ungguli Timnas Indonesia dan 3 Raksasa, Ini Tim ASEAN Tersukses dalam Sejarah Piala Asia
Hasilnya pun kurang memuaskan ketika mereka dibantai Jepang 0-5 dalam laga uji coba pada 1 Januari lalu.
Kabar buruk bagi Thailand berlanjut ketika dua bintang mereka harus absen karena mengalami cedera.
Kedua pemain tersebut adalah kapten Chanathip Songkrasin dan bomber veteran Teerasil Dangda.
Absennya kedua pemain tersebut di Piala Asia 2023 juga cukup disayangkan oleh Masatada Ishii.
"Absennya kedua pemain ini karena cedera sangatlah disayangkan," kata Ishii, dikutip SuperBall.id dari The Thao 247.
Tak berhenti di situ, Thailand baru-baru ini kembali harus kehilangan satu pemain andalannya.
Winger mereka, Ekanit Panya, memutuskan untuk mundur dari skuad Piala Asia 2023 pada Minggu (7/1/2024).
Alasannya, Ekanit ingin mendapat kesempatan berlatih bersama klubnya Urawa Red Diamonds selama pramusim.
Bukan hanya di dalam lapangan, masalah juga menimpa Thailand di luar lapangan terkait dengan hak siar.
Dilansir SuperBall.id dari Soha, tidak ada stasiun TV dari negara tersebut yang menyiarkan Piala Asia 2023.
Stasiun-stasiun televisi nasional Thailand masih cukup cuek dalam membeli hak siar Piala Asia 2023.
Otoritas Olahraga Thailand (SAT) mengaku menghadapi kesulitan keuangan untuk mengambil hak siar Piala Asia 2023.
Baca Juga: Usai Libas Yordania, Pelatih Jepang Bertekad Bantai Vietnam di Piala Asia 2023
Menurut Matichon, rencana 50 persen dana negara dan 50 persen dana swasta telah dipertimbangkan.
Namun, para lembaga penyiaran khawatir akan sulit mendapatkan keuntungan dari Piala Asia 2023.
Selain daya tarik turnamen yang dinilai tidak tinggi, risiko Thailand tersingkir di fase grup cukup besar.
“Hak cipta Piala Asia 2023 sangat mahal," tulis Matichon.
"Hal ini dapat diterima jika stasiun hanya ingin membeli hak atas pertandingan Thailand, namun akan sulit bagi mitra untuk menerima opsi ini," tambahnya.
Diketahui, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sangat tidak puas dengan sikap cuek lembaga penyiaran Thailand.
Kemungkinan sulit bagi mereka untuk menerima tawaran dari Thailand yang hanya ingin membeli tiga laga saja.
Ketika 201 negara di dunia sudah memiliki hak siar, Thailand justru belum memiliki hak siar meski termasuk negara peserta.
Teranyar, persiapan Thailand juga dinilai terlalu mepet ketika mereka baru mendarat di Qatar pada Selasa (9/1/2024).
Setelah dibantai Jepang, para pemain Thailand sempat dibubarkan ke klub masing-masing untuk melakoni laga tunda di liga domestik.
Selain datang terlambat, juara Piala AFF tujuh kali itu juga tidak menjalani laga uji coba selama di Qatar.
Tergabung di Grup F, Thailand akan memulai kiprah di Piala Asia dengan menghadapi Kirgistan pada 16 Januari.
Lalu, Theerathon Bunmathan dkk akan melawan Oman pada 21 Januari sebelum bersua Arab Saudi lima hari berselang.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Soha.vn, Thethao247.vn, Matichon.co.th. |
Komentar