Situasi serupa sebelumnya dihadapi Thailand U-23 saat bertemu juara bertahan Arab Saudi U-23 yang terlalu kuat.
Selain kebobolan 5 gol, pemain Thailand U-23 tampak kesulitan menangkis serangan lawan karena tidak bisa mengimbangi kecepatan, teknik, dan pergerakan pemain.
Namun, ada alasan lain yang membuat performa Thailand U-23 kurang memuaskan selama turnamen Piala Asia U-23 2024.
Mereka kehilangan pemain terbaik di turnamen ini, mereka adalah bek Bukkoree Lemdee, Chatmongkol Rueangthanarot, gelandang Channarong Promsrikaew, striker Yotsakorn Burapha, gelandang Maximilian Steinbauer, gelandang Airfan Doloh, gelandang Suphanat Mueanta, dan striker Achitpol Keereerom.
Semuanya tidak dilepas oleh klub-klub yang bermain di Liga Thailand dan Eropa karena ajang Piala Asia U-23 2024 tidak termasuk dalam kalender FIFA.
Sementara itu, Malaysia U-23 mungkin menjadi tim terlemah di antara tim-tim Asia Tenggara yang berpartisipasi di Piala Asia U-23 2024.
Mereka kalah dalam semua 3 pertandingan dengan cukup mudah dan tidak meninggalkan bekas apapun.
Dibandingkan tiga tim di atas, hanya performa Timnas U-23 Indonesia yang mendapat pujian dari media Vietnam (Thanhnien).
"Hanya Indonesia, dengan tambahan pemain naturalisasi berkualitas dari Belanda, serta tim pemain dalam negeri yang dilatih melalui banyak turnamen besar, yang menunjukkan kemajuan paling jelas dalam gaya permainan sepak bola," tulis laporan Thanhnien.
"Meski berada di grup yang sangat berat, mereka tetap secara meyakinkan mengalahkan dua tim berperingkat tinggi di benua itu, Australia dan Yordania."
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | thanhnien.vn |
Komentar