SUPERBALL.ID - Sejarah baru tercipta dalam pertandingan leg pertama semifinal Championship Series Liga 1 antara Bali United dan Persib Bandung.
Pertandingan kedua tim berlangsung di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, Selasa (14/5/2024) malam WIB.
Hasilnya, tidak ada pemenang dalam laga tersebut setelah kedua tim bermain imbang 1-1.
Bali United unggul lebih dulu pada menit ke-83 lewat gol pemain pengganti Jefferson Assis.
Baca Juga: Gagal Menang di Kandang Lawan, Persib Bandung Siap Libas Bali United di Rumah Sendiri
Persib Bandung kemudian menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9 melalui sundulan David da Silva.
Terlepas dari hasil akhir, duel Bali United versus Persib menghadirkan sejarah baru di sepak bola Indonesia.
Laga tersebut menandai untuk pertama kalinya teknologi video assistant referee (VAR) diterapkan di Liga Indonesia.
Dalam laga tersebut, wasit Heru Cahyono setidaknya melakukan peninjauan monitor VAR sebanyak dua kali.
Pengecekan pertama dilakukan pada menit ke-54 untuk melihat potensi hadiah tendangan penalti untuk Persib.
Sebelumnya, penyerang Persib David da Silva dijatuhkan di kotak terlarang oleh Kadek Agung.
Setelah meninjau VAR, Heru Cahyono kemudian memutuskan untuk memberikan hadiah tendangan penalti untuk Persib.
Selanjutnya pada menit ke-80, Heru Cahyono kembali melakukan pengecekan monitor VAR di pinggir lapangan.
Kali ini, ia ingin melihat potensi kartu merah setelah Jefferson melakukan gerakan tangan ke wajah Nick Kuipers.
Seusai melihat tayangan VAR, wasit tidak menganggap itu sebagai pelanggaran yang layak diberi kartu merah.
Penggunaan VAR diyakini sangat membantu kinerja wasit dalam membuat keputusan di momen-momen tertentu.
Terlebih keputusan-keputusan kontroversial wasit telah menjadi masalah sepak bola Indonesia sejak lama.
Meski begitu, tidak semua situasi di lapangan bisa diintervensi oleh teknologi tersebut.
Tercatat hanya ada empat situasi yang bisa digunakan sebagai landasan untuk dilakukan peninjauan VAR oleh wasit.
Dilansir SuperBall.id dari TheIFAB.com, berikut empat situasi peninjauan VAR di pertandingan sepak bola.
1. Proses terjadinya sebuah gol, seperti kemungkinan offside, pelanggaran, dan atau handball.
2. Kemungkinan penalti seperti titik terjadinya pelanggaran, dugaan adanya pelanggaran, atau penyerang lawan yang menjatuhkan diri (diving).
3. Pelanggaran dengan potensi hukuman kartu merah langsung, seperti pelanggaran keras, perkelahian antar pemain atau gestur tubuh dengan maksud melecehkan.
4. Kesalahan identifikasi dari wasit, untuk memastikan hukuman kartu kuning atau kartu merah diterima pemain yang tepat.
Di luar empat situasi tersebut, termasuk kartu kuning kedua, maka peninjauan VAR tidak bisa dilakukan.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | TheIFAB.com |
Komentar