SUPERBALL.ID - Kubu Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam memiliki pandangan yang berbeda soal gelaran Piala AFF.
Seperti diketahui, turnamen antar tim Asia Tenggara (ASEAN) tersebut akan kembali digelar.
Turnamen itu dijadwalkan berlangsung mulai 23 November hingga 21 Desember 2024.
Sebagai informasi, pada edisi 2024 ini, Piala AFF resmi berganti nama menjadi ASEAN Cup.
Akan tetapi, format kompetisi masih akan menggunakan aturan yang sama seperti edisi sebelumnya.
Ada 10 tim peserta yang dibagi ke dalam dua grup, berisi lima tim di setiap grupnya.
Berdasarkan hasil undian yang sudah dilakukan pada 21 Mei kemarin, masing-masing tim sudah mengetahui siapa calon lawan mereka di babak penyisihan grup.
Grup A diisi oleh Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan pemenang laga play-off antara Brunei versus Timor Leste.
Sedangkan Grup B dihuni oleh Timnas Indonesia, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Bisa dibilang Skuad Garuda masuk ke dalam grup neraka pada kesempatan kali ini.
Akan tetapi, anak asuh Shin Tae-yong juga tampaknya tak akan terlalu serius pada turnamen ASEAN Cup 2024.
Hal itu sesuai dengan arahan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.
Beberapa waktu lalu, Erick sempat menjelaskan apa saja fokus Timnas Indonesia ke depan.
Menurutnya, timnas level remaja akan fokus ke turnamen multi olahraga seperti SEA Games dan Asian Games.
Lalu, ia juga meminta tim U-23 dan senior fokus pada turnamen Piala Asia.
Sedangkan ajang ASEAN Cup sama sekali tidak difokuskan.
Pria berusia 53 tahun itu menjelaskan bahwa turnamen antar tim Asia Tenggara tersebut hanya sebatas uji coba saja.
"Kalau saya sudah pernah menyampaikan, SEA Games kita fokus, Asian Games kita kirim tim muda, di AFC (Piala Asia) senior dan U-23 kita harus serius," kata Erick, dalam program acara Rosi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Abaikan Timnas Indonesia, Pengagum Elkan Baggott Malah Tambah Banyak
"Di AFF hanya sebatas trial saja," jelasnya.
Di lain sisi, Vietnam yang merupakan saingan tim Garuda di ASEAN Cup 2024 memiliki pandangan berbeda.
Tran Anh Tu yang merupakan Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), memiliki pandangan tersendiri untuk turnamen tersebut.
Ia mengatakan bahwa memang ada beberapa pihak yang menyebut bahwa ASEAN Cup tidak memiliki kelas.
"Banyak pihak yang menganggap sepak bola Asia Tenggara berada di level rendah," kata Tran Anh Tu, dikutip SuperBall.id dari Bongda.com.vn.
Akan tetapi, menurutnya turnamen dua tahunan itu masih memiliki marwahnya.
Masing-masing tim masih harus bersaing demi memperebutkan takhta tertinggi di kawasan ASEAN.
Hal itu ditujukan agar seluruh penggemar tahu siapa yang terbaik di kawasan tersebut.
Status itu juga membantu tim untuk diperhitungkan saat bertarung di turnamen tingkat Asia.
Ia juga menjelaskan bahwa turnamen sepak bola level Asia Tenggara masih memiliki penggemarnya.
"Tapi secara pribadi, saya menilai kedua grup itu sama."
"Jika kita tidak berada di grup teratas Asia Tenggara, akan sangat sulit mencapai arena bermain kontinental."
"Tak bisa dimungkiri, kejuaraan Asia Tenggara selalu menarik perhatian para penggemarnya," pungkasnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | bongda.com.vn |
Komentar