Mantan Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam itu juga meragukan apakah para pemain naturalisasi Filipina tersebut bisa bermain di klub besar Eropa dan Amerika Utara, lalu apakah mereka mampu bermain secara reguler atau tidak.
Seberapa pun kualitasnya, lanjut Vu Lam, jika hanya dengan konsentrasi beberapa hari, lalu memasuki pertandingan resmi internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026, maka sulit bagi mereka untuk segera mendapatkan kelancaran.
Pentolan sepak bola Vietnam itu lalu diminta menjelaskan perbedaan pemain naturalisasi Filipina dan Indonesia.
Menurutnya, ada dua perbedaan sangat mendasar.
"Perbedaan yang pertama adalah dari segi kualitas, pemain naturalisasi Indonesia sudah teruji kualitasnya, sedangkan pemain naturalisasi asal Filipina belum teruji kualitasnya."
"Perbedaan kedua, pemain naturalisasi Indonesia disaring melalui banyak turnamen berbeda. Setiap usai turnamen, pelatih Shin Tae-yong menyisihkan pemain yang menurutnya tak layak, lalu hanya menyisakan pemain naturalisasi yang memiliki kualitas bagus dan cocok untuk tim Indonesia," ungkap Vu Lam.
Berkat itulah, imbuhnya, para pemain naturalisasi Indonesia memiliki waktu lama untuk terhubung satu sama lain dan dengan pemain asli Indonesia, sehingga lancar.
Faktor tersebut dinilainya tidak akan muncul bersama tim Filipina pada laga mendatang di kualifikasi.
"Selanjutnya jangan lupa bahwa Indonesia merupakan negara dengan tradisi sepak bola di Asia Tenggara, dan telah mempunyai posisi tertentu di kawasan ini dari dulu hingga sekarang, sedangkan Filipina tak memiliki posisi tersebut," sebut Duong Vu Lam.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | DANTRI.com.vn |
Komentar