SUPERBALL.ID - Lama tak melatih seusai dipermalukan Shin Tae-yong tiga kali beruntun, Philippe Troussier akhirnya mengajukan lamaran ke Timnas India.
Troussier menganggur sejak dipecat sebagai pelatih Vietnam tak lama setelah dihajar Timnas Indonesia 3-0 dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Hanoi, akhir Maret lalu.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) sangat kecewa kepada Troussier karena kekalahan itu merupakan yang ketika kalinya secara berturut-turut dari Shin Tae-yong tahun 2024.
Kekalahan pertama, 0-1, terjadi dalam Piala Asia 2023 di Doha, Qatar.
Sedangkan kekalahan kedua, juga dengan skor serupa, dirasakan Troussier dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta.
Sepanjang tahun 2024 sebelum dipecat, pria berusia 69 tahun itu mengalami enam kekalahan beruntun.
Baca Juga: Kelebihan Timnas Vietnam di Tangan Kim Sang-sik Dibandingkan Era Philippe Troussier
Merasa masih layak melatih, Troussier coba mengadu nasib dengan mengajukan lamaran ke Timnas India.
Federasi Sepak Bola Seluruh India (All India Football Federation/AIFF) memang sedang mencari sosok baru untuk mengisi kursi kosong pelatih setelah Igor Stimac dipecat, yang dipecat karena gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebagaimana dilaporkan Times of India, Sabtu (7/7/2024), AIFF kini telah menerima total 291 lamaran untuk posisi pelatih Timnas India.
AIFF membuka lamaran untuk pelatih dengan pengalaman minimal 10-15 tahun di tim nasional usia muda dan senior.
Sebanyak 100 pelamar di antaranya memiliki Lisensi Pro UEFA, 20 Lisensi Pro AFC, dan 3 lainnya Lisensi CONMEBOL.
Presiden AIFF Kalyan Chaubey mengatakan, "Kami telah menerima respons luar biasa dengan beberapa nama besar yang telah menyatakan minat mereka ke India."
Menurutnya, bangsa India kini bersiap untuk menulis babak baru dalam sepak bolanya.
Untuk itu, sangat penting bagi mereka memiliki pelatih yang berkomitmen dalam pengembangan sepak bola India, memahami budaya, dan membantu merancang filosofi sepak bola nasional.
"Kami berharap dapat merekrut kandidat tersebut pada akhir Juli untuk memastikan India memanfaatkan kesempatan berpartisipasi di ajang FIFA bulan September," tandas Chaubey.
Times of India mengungkapkan, nama Troussier masih dikenal sebagai pelatih yang memiliki reputasi bagus, meski gagal di Vietnam.
Keberhasilannya memimpin Jepang ke fase gugur Piala Dunia 2002 dan menjuarai Piala Asia 2000 menjadi pertimbangan bagi India.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pilih Setia dengan Timnas Indonesia, Korea Selatan Putuskan Gaet Pelatih Lokal Lain
Selain Troussier, ada dua pelatih berlabel Piala Dunia lainnya yang masuk dalam daftar pelamar Timnas India.
Yang pertama adalah Miguel Herrera, yang memimpin Timnas Meksiko ke perempat final Piala Dunia 2014.
Yang kedua Winfried Schafer, yang menukangi Timnas Kamerun di Piala Dunia 2002 dan memenangi Piala Afrika.
Seorang sumber di AIFF dengan bangga mengatakan, "Lowongan itu telah menarik minat dari para pelatih yang telah mengelola tim di level tertinggi."
"Troussier dan Schafer telah melatih banyak tim nasional dengan kesuksesan yang baik."
"Herrera menjabat sebagai pelatih Meksiko di Piala Dunia 2014 dan memimpin mereka ke perempat final."
Bahkan, menurut laporan ASEAN Football, mantan pelatih Thailand Akira Nishino juga ikut melamar untuk posisi pelatih India.
Namun, AIFF mengakui ada keterbatasan dalam pemenuhan gaji yang sangat tinggi.
Times of India menyebut AIFF terpaksa akan mengabaikan kandidat yang menuntut gaji seperti itu, meski memiliki reputasi baik.
Ketika Igor Stimac menjadi pelatih, AIFF hanya sanggup membayar gajinya 30.000 dolar AS atau sekitar Rp487 juta per bulan.
Gaji pelatih asal Kroasia itu masih di bawah Troussier saat mengasuh Vietnam, yakni 50.000 dolar per bulan.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Timesofindia.com |
Komentar