Juve sebetulnya bisa menang mudah dengan selisih gol lebih besar di Allianz ketika menciptakan serangkaian peluang melawan Como yang kalah kelas pada malam itu.
Dusan Vlahovic, misalnya, mengalami malam yang sangat tidak menguntungkan di lini depan Juve ketika tendangannya membentur tiang gawang di setiap babak serta sundulannya yang tampak bagus dianulir setelah turun minum.
Striker Serbia itu bingung mengapa golnya dibatalkan.
Namun Cambiaso sudah terjebak offside pada awal pergerakannya dan menggagalkannya mencetak gol.
Thiago Motta, yang tiba di Juventus pada Juni lalu setelah sukses meloloskan Bologna ke Liga Champions untuk pertama kali sejak 1964-65, menuai pujian.
Pelatih berusia 41 tahun itu menjadikan Juve bermain dengan gaya sepak bola yang lebih enak ditonton dibandingkan saat diasuh Massimiliano Allegri.
Absennya sejumlah pemain favorit Allegri, termasuk striker Italia Federico Chiesa, memberi ruang bagi pemain yang dianggap lebih cocok dengan gaya permainan Motta.
Beda Kelas
Pelatih Como Cesc Fabregas mengakui klubnya sangat beda kelas dengan Juventus.
Klub ambisius yang didukung oleh perusahaan raksasa rokok Djarum itu sebetulnya sudah aktif berburu pemain di bursa transfer musim panas ini.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | AFP.com |
Komentar