Sementara itu, pemain yang lebih tua atau senior menghadapi masalah terkait kekuatan fisik dan keinginan untuk berkontribusi.
Lebih pahitnya lagi, konflik di dalam tidak dapat menemukan jawabannya, Liga Vietnam juga tidak membuka ikatan untuk membantu Timnas Vietnam.
"Melalui proses mengikuti V.League (Liga Vietnam), saya mengetahui dengan jelas situasi sepak bola Vietnam saat ini," ujar Kim Sang-sik.
"Artinya, sangat sedikit pemain muda berusia U-23 yang mendapat kesempatan bermain untuk klub induknya."
"Menurut saya, klub perlu berani memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemain muda."
"Apalagi bagi pemain yang sudah berpengalaman di kompetisi internasional dari level seperti U-20 dan U-23."
"Dari situ, Timnas Vietnam akan dibekali kekuatan yang muda dan punya pengalaman tertentu untuk bersaing di level tertinggi."
Penilaian Kim Sang-sik tampak semulus teori di buku teks.
Namun, realitas sepak bola Liga Vietnam tidak sesederhana dan sestereotip formula tersebut.
Sebab permasalahan yang diutarakan di sini adalah jumlah pemain berusia 23 tahun ke bawah yang bisa bermain reguler tidak sedikit.
Kemudian kualitas dan kontribusi wajah-wajah di atas terhadap pengaruh klub hingga timnas belum mencapai level yang diharapkan.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Danviet.vn |
Komentar