SUPERBALL.ID - Salah satu pemandangan menjengkelkan dari pemain Arab Saudi saat melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama GBK, Jakarta, adalah gampang jatuh, terutama di kotak penalti.
Beberapa pemain itu bisa tergeletak berlama-lama sambil menjerit kesakitan, lalu rekannya memprotes wasit untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam pertandingan yang berakhir 2-0 untuk Timnas Indonesia pada laga keenam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona tanggal 19 November itu, taktik atau trik "kotor" sejumlah pemain Arab Saudi tersebut berhasil menarik perhatian wasit Rustam Rutfullin.
Pangadil lapangan dari Uzbekistan itu bahkan kerap diteriaki mafia oleh para penonton karena cenderung bias dan berpihak kepada tim tamu.
Wasit sering dengan mudah meladeni protes para pemain Arab Saudi, yang beberapa di antaranya menghasilkan cek video assistant referee.
Dalam duel yang ditonton 55.970 itu, trik pemain Arab Saudi tersebut membuat Indonesia terkena peringatan 15 pelanggaran, sedangkan anak-anak asuh Herve Renard cuma mendapatkan empat pelanggaran.
Baca Juga: Media Thailand Sebut Timnas Indonesia Ciptakan Fenomena Besar Usai Tekuk Arab Saudi
Lima dari pelanggaran itu berwujud kartu kuning, yang berdampak pada pengusiran Justin Hubner pada menit ke-89.
Pemain Wolverhampton yang dipinjamkan ke Cerezo Osaka itu terkena kartu kuning kedua.
Tiga pemain lain Indonesia yang terkena kartu kuning adalah Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, dan Ivar Jenner.
Ivar diganjar kartu kuning pada menit yang sama dengan Justin karena protes keras terhadap wasit.
Dia mengakui tindakannya itu memang konyol, meski dengan sengaja melakukannya.
"Menurut saya itu agak konyol. Penyebabnya bukan karena pelanggaran, tapi saya memang berlebihan terhadap wasit. Jadi, saya dihukum kartu kuning," jelasnya.
Pemain berusia 20 tahun itu bermain penuh saat menghadapi Arab Saudi.
Dia sangat senang karena bisa membantu Timnas Indonesia meraih kemenangan pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.
Apalagi hasil itu langsung mengatrol posisi Skuad Garuda dari juru kunci ke posisi ketiga klasemen Grup C dengan 6 poin.
Ivar mengaku kecewa tak bisa membela Indonesia karena akumulasi kartu kuning saat menjamu Jepang yang berakhir dengan kekalahan 0-4.
Timnas Indonesia menyisakan empat pertandingan.
Pada Maret 2025, pasukan asuhan Shin Tae-yong itu bertandang ke markas Australia, lalu menjamu Bahrain.
Kemudian, pada Juni 2025, Indonesia menjamu China dan bertandang ke Jepang.
Duel kontra Bahrain akan kembali menjadi perhatian khusus.
Sebab, trik "kotor" pemainnya lebih parah dari Arab Saudi.
Pada pertemuan pertama di kandang Bahrain tanggal 10 Oktober lalu, Indonesia terkena 27 pelanggaran dari wasit Ahmed Al-Kaf.
Sedangkan Bahrain dinilai hanya melakukan 10 pelanggaran.
Tiga dari puluhan pelanggaran Indonesia itu berbuah kartu kuning terhadap Ragnar, Marselino Ferdinan, dan Ivar.
Dalam pertandingan yang berakhir 2-2 itu, pemain Bahrain beberapa kali terjatuh, terguling-guling di kotak penalti.
Mereka kemudian memprotes wasit sejadi-jadinya untuk menuntut hadiah dari situasi tersebut.
Wasit dari Oman itu bahkan dinilai bias oleh Shin Tae-yong karena cenderung berpihak ke Bahrain, termasuk dengan memperpanjang permainan yang sudah melewati waktu tambahan hingga terjadi gol penyama skor.
Mengingat penampilan Bahrain itu, fans Timnas Indonesia tak sabar menantinya di GBK.
Pejabat sepak bola Bahrain sempat meminta FIFA memindahkan tempat pertandingan ke luar Indonesia karena merasa jiwa mereka terancam.
Duel kontra Timnas Bahrain tanggal 25 Maret tahun depan menjadi target mutlak 3 poin bagi Tim Merah Putih.
Peluang Timnas Indonesia untuk finis di posisi ketiga atau keempat Grup C kini sangat besar.
Bahkan, jika berhasil mengalahkan Australia, kans menjadi runner-up grup bukan mustahil.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar