SUPERBALL.ID - Bek Timnas Qatar, Lucas Mendes, mengungkap alasan timnya masih terseok-seok di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Qatar mengusung misi untuk tampil di Piala Dunia 2026 setelah menjadi tuan rumah pada edisi terakhir.
Wakil Timur Tengah itu tentu ingin membuktikan bahwa mereka memang layak berada di Piala Dunia.
Peluang Qatar sejatinya sangat terbuka dengan penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 48 tim.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Jurnalis ESPN: Timnas Indonesia Paling Mengesankan
The Maroons cukup diunggulkan untuk meraih salah satu dari delapan tiket yang tersedia untuk wakil Asia.
Terutama mengingat status mereka sebagai juara Piala Asia dua kali berturut-turut pada 2019 dan 2023.
Namun, ambisi Qatar untuk mendapatkan tiket ke putaran final Piala Dunia justru menemui jalan terjal.
Skuad besutan Marquez Lopez itu terseok-seok di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Mereka saat ini menempati posisi keempat dari enam tim di Grup A dengan torehan 7 poin dari enam laga.
Akram Afif dkk berada di belakang Iran (16 poin), Uzbekistan (13 poin), dan Uni Emirat Arab (10 poin).
Dengan hanya dua kemenangan dalam enam laga, performa Qatar jelas tidak seganas di Piala Asia 2023 lalu.
Teranyar, mereka dipermalukan UEA 0-5 dengan Fabio Lima memborong empat gol pada Selasa (19/11/2024).
Bek Qatar, Lucas Mendes, mengungkapkan alasan performa timnya tidak sebaik di Piala Asia 2023 lalu.
Bek kiri kelahiran Brasil itu menyoroti perbedaan level Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia.
Baca Juga: Juara Asia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Penyebabnya?
"Untuk lolos ke Piala Dunia, levelnya berbeda. Kompetisinya berbeda, tidak seperti Piala Asia."
"Di Piala Asia, kami memiliki persiapan dua minggu sebelum Piala Asia dan kami memulai dengan sangat baik."
"Semuanya berjalan cepat. Setiap tiga, empat hari, pertandingan, pertandingan, pertandingan."
"Akhirnya kami mengangkat trofi," kata Lucas, dikutip SuperBall.id dari Euronews.com.
"Dan sekarang berbeda. Kami memainkan dua pertandingan sebelum kembali ke liga."
"Jadi, seperti yang saya katakan, itu adalah awal yang buruk bagi kami," lanjut pemain berusia 34 tahun itu.
Perbedaan antara Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia juga disampaikan oleh pelatih asal Kroasia, Petar Segrt.
Mantan pelatih PSM Makassar dan Tajiksitan itu menilai tim tidak harus memenangi setiap laga di Kualifikasi Piala Dunia.
"Anda tidak dapat membandingkan kualifikasi (Piala Dunia) dan Piala Asia, ini adalah turnamen yang sama sekali berbeda."
"Di Piala Asia, Anda harus memenangkan setiap pertandingan, dengan cara apa pun."
"Di sini, Anda dapat sedikit berhitung, Anda harus bermain di kandang dan menang, di luar kandang dan seri."
"Ini adalah sesuatu yang dapat diperhitungkan oleh banyak tim," kata pelatih berusia 58 tahun itu.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Euronews.com |
Komentar