"Turnamen ini membawa kenikmatan luar biasa untuk para penggemar. "Tapi sekarang ini turnamen ini sudah suram dan kehilangan makna," jelasnya.
Perkataan Keesh tersebut langsung ditanggapi oleh Faiz.
Menurut Faiz, hal ini bisa terjadi karena dua tim besar seperti Timnas Indonesia dan Timnas Thailand mulai memiliki target masing-masing.
Untuk Gajah Perang, mereka saat ini berstatus sebagai raja ASEAN karena sudah memiliki 6 trofi turnamen tersebut.
Sementara itu, Timnas Indonesia saat ini masih fokus pada turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Wajar apabila kedua tim itu menurunkan skuad lapis kedua untuk mengarungi ASEAN Cup 2024.
Ini adalah penyebab mengapa turnamen tersebut kehilangan marwahnya.
"Thailand masih sebagai raja wilayah ini, mempunyai tujuan yang berbeda, kelas yang berbeda daripada 10 lawan lainnya," kata Faiz.
"Indonesia sudah bermain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia, jelas sekali mereka memiliki prioritas atau mereka mempunyai target yang berbeda."
Baca Juga: Pengaruh Erick Thohir di Balik Keputusan Berat Oxford United Melepas Marselino Ferdinan
"Target-target negara ini sudah tak lagi seperti dahulu, sudah berubah."
"Ini menyebabkan ada negara-negara seperti Laos, Kamboja, Vietnam, Timor-Leste yang mungkin masih memandang turnamen ini sebagai ajang yang bermakna untuk mereka."
"Tetapi mungkin tidak untuk tim-tim yang utama tadi. Ini lah awal mula kenapa turnamen ini krisis identitas, ada yang memandang penting dan ada juga yang tidak menganggap ini penting," pungkasnya.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Astro Arena |
Komentar