SUPERBALL.ID - Timnas Indonesia dan Thailand sama-sama dalam tekanan jelang ASEAN Cup 2024, namun levelnya berbeda antara nir gelar dengan juara bertahan.
Pelatih Timnas Thailand, Masatada Ishii, menyinggung tekanan berat yang dialami jelang memimpin skuad Gajah Perang tampil di ASEAN Cup 2024.
ASEAN Cup 2024 atau yang dulunya bernama Piala AFF mulai digelar pada 8 Desember, Thailand tergabung di Grup A bersama Malaysia, Kamboja, Singapura dan Timor Leste.
Thailand akan memulai kampanye di turnamen ini dengan menghadapi Timor Leste pada Minggu (8/12/2024) di Stadion Hang Day, Vietnam.
Masatada Ishii membeberkan beberapa masalah yang dihadapi Thailand, dan hal itu diakui menempatkan dirinya dalam tekanan berat.
Pelatih asal Jepang itu mengaku baru mempersiapkan tim untuk turnamen ini pada 2 Desember lalu, tetapi pemain diklaim sudah siap.
Thailand bukan tanpa masalah, Masatada Ishii bahkan dibuat pusing dengan kenyataan usai tak bisa membangun tim menggunakan kekuatan terkuat.
"Kami telah mempersiapkan turnamen sejak 2 Desember dan saat ini para pemain sudah siap untuk turnamen tersebut," ucap Masatada Ishii.
"Kami tahu hal ini tiga bulan yang lalu dan sudah punya rencana untuk menghadapinya, dengan tidak hanya fokus pada pemain luar negeri Thailand tetapi juga pemain muda."
Baca Juga: Timnas Indonesia Pakai Stadion Manahan, Media Vietnam: Kapasitas Cuma 20.000 Takut Sepi?
"Tujuan kami adalah membantu mereka melatih keterampilan profesional dan teknik bermain mereka," imbuhnya.
Meski begitu, tekanan besar yang benar-benar dirasakan Masatada Ishii adalah status juara bertahan Thailand.
Pelatih berusia 57 tahun itu berjanji tak hanya akan mempertahankan gelar juara Piala AFF tahun ini tetapi juga masa depan sepak bola Thailand.
"Sebagai juara bertahan, kami berada di bawah tekanan," kata Masatada Ishii.
"Namun, saya fokus pada apa yang bisa kami lakukan. Kami bukan hanya tentang memenangkan kejuaraan tetapi juga masa depan sepak bola Thailand."
Masatada Ishii juga sempat mengomentari masalah Timnas Indonesia yang tidak menurunkan tim terbaik di ajang ini.
Ia merasa setiap tim punya masalahnya sendiri-sendiri, pelatih Thailand pun tak ingin terlalu memikirkan itu dan fokus membangun tim sendiri.
"Setiap negara memiliki persiapannya sendiri. Kami memiliki Liga Thailand dan melalui itu kami mencari pemain," ujar Masatada Ishii.
Baca Juga: Makjleb! PSSI dan Shin Tae-yong Kompak Diejek Media Vietnam
"Saya dengar Indonesia menggunakan pemain U-23, itulah yang kami dengar. Di pihak kami, kami akan mencoba yang terbaik," imbuhnya.
Jika pelatih Thailand tertekan dengan status juara bertahan, Shin Tae-yong pun dalam tekanan besar di kubu Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia belum pernah merasakan gelar juara dan sebagian publik Tanah Air menuntut gelar juara dipersembahkan.
Sepanjang sejarah di turnamen ini, Timnas Indonesia baru bisa menorehkan enam runner-up sebagai prestasi tertinggi.
Meski sama-sama mendapat tekanan, level dari besarnya tekanan itu tentu sangat berbeda bagi Thailand dan Indonesia.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id, Thethao247.vn |
Komentar