"Ada baiknya untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, memperkirakan beberapa titik jatuhnya bola dari lemparan ke dalam, lalu mengatur pemain yang tepat untuk berdiri dan siap menghalau," lanjutnya.
Lebih lanjut, penakluk Shin Tae-yong di final Piala AFF U-23 2023 itu membocorkan cara mengatasi lemparan ke dalam.
"Ketika mengendalikan lemparan ke dalam dari pemain Indonesia, saya sering mengatur penjaga gawang saya untuk berdiri lebih tinggi dari biasanya."
"Penjaga gawang saya secara proaktif berlari keluar untuk menghalau bola di udara dari lemparan ke dalam Indonesia."
"Biasanya, lawan akan mengatur pemain-pemain tinggi untuk berdiri dekat dengan titik jatuhnya bola pada lemparan ke dalam."
"Tetapi tidak peduli seberapa tinggi pemain-pemain itu, mereka tetap tidak dapat mengungguli kemampuan melompat dan tangan penjaga gawang dalam situasi seperti ini."
"Seperti yang saya sebutkan, kecepatan bola dalam lemparan ke dalam lebih lambat daripada tendangan bebas pada posisi yang sama, sehingga penjaga gawang akan dapat mengatasinya."
"Ini juga merupakan situasi di mana penjaga gawang tidak harus selalu menangkap bola, mereka hanya perlu meninjunya keluar."
"Oleh karena itu, para penjaga gawang akan menyelesaikan masalah tersebut."
"Menurut saya, masalah tim yang berhasil ditembus Indonesia dalam lemparan ke dalam adalah psikologis, bukan situasi yang sulit dihentikan."
"Tidak hanya saat melawan Indonesia, di Piala Asia U-20 tahun lalu, saya juga menggunakan metode serupa untuk mengendalikan situasi serupa dari Timnas U-20 Iran," ucap Anh Tuan.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | DANTRI.com.vn |
Komentar