Seperti halnya tim amatir yang belum pernah bermain di Vietnam dan menghadapi tekanan puluhan ribu suporter The Golden Stars Warrior.
"Jelas tim tuan rumah memiliki keuntungan," kata Quang Huy lagi.
"Kami mendapat libur lebih dari satu hari, tidak perlu melakukan perjalanan saat menginap di Viet Tri dan tidak harus beradaptasi dengan cuaca yang aneh."
"Sedangkan Thailand hanya mendapat libur satu hari dan harus berubah dari panas ke dingin," imbuhnya.
Quang Huy sepertinya lupa kejadian di final Piala AFF 2022 lalu, di mana Vietnam hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Thailand di kandang mereka.
Lalu setelah itu, Vietnam tumbang 1-0 saat menghadapi Thailand di Stadion Rajamangala, hingga akhirnya kalah dengan agregat 3-2.
Terlepas dari itu, Masatada Ishii mengaku antusias menyambut laga Thailand melawan Vietnam di final ASEAN Cup 2024.
Meski baru setahun menukangi Thailand, Ishii meyakini duel melawan Vietnam nanti akan berjalan sengit dan seru.
"Saya baru bekerja di sini selama 1 tahun, namun ketika mendengar orang-orang menyebutnya sebagai pertandingan Super Klasik Asia Tenggara."
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar