SUPERBALL.ID - Pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk, gagal membawa Leeds United memetik poin penuh dalam laga pekan ke-18 Championship 2024/2025.
Leeds United menjamu Balckburn Rovers dalam misi memperlebar jarak di puncak klasemen sementara.
Leeds United berharap bisa kembali ke Liga Inggris, namun mengawali tahun 2025 dengan kehilangan poin.
Mereka harus puas hanya meraup satu poin usai ditahan imbang Blackburn di Elland Road pada Rabu (1/1/2025).
Baca Juga: Man United Semakin Sengsara, Ruben Amorim: Kami Harus Fokus Bertahan Hidup
Di babak pertama, tak satu pun peluang tercipta kecuali sundulan Struijk yang dapat dengan mudah ditangkap kiper Blackburn Aynsley Pears.
Tuan rumah meningkatkan tempo permainan mereka sesaat sebelum jeda.
Tetapi Blackburn, yang menang 1-0 di Elland Road musim lalu, mampu bertahan dengan baik hingga turun minum.
Wasit Oliver Langford menghadiahkan penalti kepada Leeds di menit ke-88 setelah Dominic Hyam dianggap menjegal Mateo Joseph.
Struijk dengan tenang mengonversi tendangan penalti dan membuat tim tuan rumah unggul 1-0.
Gol penalti Struijk di menit-menit akhir tampaknya telah memastikan tiga poin penuh bagi Leeds.
Namun, penyelesaian tenang Danny Batth membuat Blackburn menyamakan kedudukan dua menit kemudian.
Leeds nyaris meraih kemenangan kandang ke-10 berturut-turut pada 11 menit masa tambahan waktu.
Sayangnya, Aynsley Pears melakukan penyelamatan gemilang untuk menahan tendangan voli cantik Max Wober.
Tambahan satu poin membuat Leeds gagal memperlebar jarak poin dengan Burnley di posisi kedua.
Skuad besutan Daniel Farke itu masih memimpin klasemen dengan 52 poin dari 25 laga, unggul tiga poin atas Burnley.
Baca Juga: Fans Minta Leicester City Boyong Kevin Diks, Bek Timnas Indonesia OTW ke Liga Inggris?
Berbicara kepada LUTV pasca pertandingan, Struijk menyebut hasil imbang itu sebagai poin tambahan.
Namun, ia mengakui bahwa hasil itu terasa seperti kekalahan setelah tim tamu menyamakan kedudukan di akhir pertandingan.
"Selalu mengecewakan, terutama saat kami mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan dan kemudian - jujur saja, rasanya seperti kekalahan saat Anda kebobolan gol di menit-menit akhir juga.
"Itu gol penyeimbang, jadi masih unggul satu poin, tetapi bisa saja lebih baik."
Meski tampil dominan dengan 70 persen penguasaan bola, Leeds tidak banyak memiliki peluang pada laga ini.
Mereka hanya mencatatkan empat tembakan tepat sasaran dari 12 percobaan sepanjang pertandingan.
Ketika ditanya mengenai sedikitnya peluang yang diberikan untuk timnya, Struijk memberikan alasannya.
Menurutnya, pertahanan rapat Blackburn menjadi alasan timnya kesulitan menciptakan peluang.
“Ini adalah formasi yang mereka lakukan juga ketika kami bermain tandang," kata Struick.
"Sulit untuk menciptakan peluang ketika mereka memiliki 11 di belakang dan mereka bertahan dengan baik sehingga sulit untuk menciptakan peluang."
"Namun, ketika momen emas itu tiba, saya rasa kami perlu lebih menghargai saat kami unggul. Sungguh disayangkan," tambahnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Leedsunited.com |
Komentar