Lebih lanjut, pemain yang dikenal sebagai Messi-nya Vietnam itu menekankan bahwa sepak bola bukan hanya olahraga tetapi juga cara untuk mengekspresikan budaya dan menghormati lawan serta penonton.
"Kami harus menunjukkan rasa hormat kepada lawan dan juga penonton," ujarnya.
"Nilai-nilai terbaik harus selalu dijaga agar dapat dinikmati oleh para penggemar."
Sepuluh menit pasca terciptanya gol kontroversial tersebut, Timnas Thailand harus bermain dengan 10 orang karena Weerathep Pomphun diganjar kartu kuning kedua oleh wasit.
Unggul jumlah pemain membuat semangat para pemain Vietnam kembali berapi-api.
Tim besutan Kim Sang-sik itu pun akhirnya berhasil memanfaatkan kesempatan untuk membalikkan keadaan lewat gol bunuh diri bek Thailand Pansa Hemviboon (82') serta sepakan Nguyen Hai Long (90+20').
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Timnas Vietnam.
Kemenangan tersebut sekaligus membuat skuad Golden Star Warriors resmi menjadi juara ASEAN Cup 2024 (skor agregat 5-3).
Usai pertandingan, seluruh pemain Vietnam menegaskan bahwa kemenangan ini bukan hanya hasil taktik atau skill tetapi juga solidaritas dan semangat kebangsaan.
Mereka ingin memberikan trofi juara sebagai kado Tahun Baru yang penuh arti kepada para penggemarnya.
"Kami selalu bermain dengan tekad tertinggi, tidak hanya untuk menang tetapi juga untuk membawa kebanggaan bagi negara dan penonton," kata Quang Hai.
"Vietnam tidak akan pernah menerima permainan yang tidak adil seperti Thailand, karena kami menghormati sepak bola dan para penggemar."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thethao247.vn |
Komentar