SUPERBALL.ID - Liga Australia sekali lagi mengadopsi kebijakan yang memperbolehkan pemain Muslim berbuka puasa saat pertandingan.
Kebijakan ini pertama kali diperkenalkan pada musim lalu sebagai bentuk demonstrasi inklusivitas agama.
Inisiatif ini menyediakan jeda waktu selama 90 detik bagi para pemain Muslim untuk berbuka puasa.
Selama waktu tersebut, mereka diberi kesempatan menghilangkan dahaga dan menikmati makanan.
Baca Juga: Akhiri Puasa Gol 4 Laga Beruntun, Oxford United Temukan Solusi Lini Depan di Bomber Timnas Indonesia
Gelandang Sydney FC dan Timnas U-23 Maroko, Anas Ouahim, memuji inisiatif dari Liga Australia.
Bagi para pemain Muslim, bulan Ramadan menghadirkan tantangan unik untuk mempertahankan performa.
Kebijakan untuk meluangkan waktu bagi mereka untuk berbuka puasa membuat mereka benar-benar merasa dihargai.
“Tentu saja ini merupakan tantangan. Beberapa pekerjaan lebih menuntut fisik daripada yang lain."
"Tentu saja, sebagai pemain sepak bola, Anda membutuhkan makanan dan minuman untuk tampil di level tertinggi."
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Majoriti.com.my |