SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Malaysia, Peter Cklamovski, baru-baru ini mengumumkan daftar 27 pemain untuk membela timnya di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Pemanggilan pemain pertama juru taktik asal Australia itu sebagai pelatih Malaysia tidak lepas dari kritik.
Salah satu keputusan yang disorot adalah memanggil gelandang Johor Darul Ta'zim (JDT), Natxo Insa.
Masuknya nama pemain berdarah Spanyol itu menuai kritik pakar sepak bola asal Malaysia, Sadek Mustaffa.
Baca Juga: Media Malaysia Akui Pemain Keturunan Harimau Malaya dan Timnas Indonesia Beda Level
"Menurut saya Insa tidak dibutuhkan," kata Sadek, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
Selain itu, banyak penggemar yang mengkritik pemanggilan Insa dengan alasan bahwa Malaysia memiliki gelandang yang lebih baik.
Kendati demikian, pandangan berbeda disampaikan oleh pemilik JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Tunku Ismail menegaskan gelandang berusia 39 tahun itu tetap menjadi sosok kunci bagi skuad Harimau Malaya.
Ia mengutip statistik mengesankan Insa untuk membela keputusan Cklamovski.
"Jika kita melihat statistiknya, seberapa jauh ia berlari, intensitas menekannya, umpannya, menurut laporan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), ia menempati peringkat pertama di pentas liga."
"Jika Insa tidak bagus, mengapa dia masih bermain di JDT?"
"Kami masih menginginkannya karena fakta, statistik, seberapa jauh dia berlari, dan wilayah yang dia kuasai."
"Dia mungkin tidak secepat pemain yang lebih muda, tetapi dia harus berada di sana."
"Bagi saya, Insa masih bisa berkontribusi," kata Tunku Ismail.
Baca Juga: Pelatih Malaysia Bikin Keputusan Konyol Usai Panggil Pembobol Gawang Timnas Indonesia 6 Tahun Lalu
Tunku Ismail bahkan membandingkan Insa dengan megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo.
Di usianya yang menginjak 40 tahun, penyerang Al Nassr itu masih bisa berkontribusi untuk timnya.
Tunku Ismail menekankan bahwa sepak bola modern lebih menghargai kinerja daripada usia.
"Ia masih relevan di JDT. Sebagian orang mungkin setuju, sebagian lagi mungkin tidak."
"Namun, kami telah menjadi juara selama 11 tahun."
"Mari kita mulai membuat evaluasi berdasarkan fakta dan prestasi, bukan hanya opini."
"Ketika kita berbicara, kita mendukungnya dengan statistik, dan itulah mengapa Insa tetap penting," imbuhnya.
Pengaruh Insa memang terlihat di Liga Elite Liga Champions Asia 2025-2026 di mana JDT baru saja tersingkir.
Ia memuncaki statistik turnamen untuk total umpan dengan menyelesaikan 531 dalam delapan pertandingan.
Jumlah itu lebih banyak dari Takumi Kamijima dari Yokohama F. Marinos (526) dan Marcelo Brozovic dari Al Nassr (524).
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | NST.com.my |