Pemindahan venue laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung ke Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017), berasal dari rekomendasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Direktur Utama Persija, Gede Widiade, mengaku diajak bertemu secara mendadak oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin terkait rekomendasi pemindahan venue laga ini.
Disebutkan Gede, menggelar laga Persija melawan Persib tak memungkinkan digelar di Jabodetabek karena akan ada demo besar-besaran pada tanggal 4 November 2017.
"Pada tanggal 4 November 2017 akan ada unjuk rasa besar-besaran di Jakarta," kata Gede Widiade di Kantor Persija, Senin (30/10/2017).
"Massa akan tidur di Monas sampai malam. Kenapa bukan Polres dan Polda yang memanggil? Karena kita dihormati, saya diundang Wakapolri ke Panglima Polim," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Kalahkan Sriwijaya FC, Bali United Puncaki Klasemen Liga 1)
Ditegaskan Gede Widiade, batalnya Persija main di Patriot bukan karena tak mendapatkan izin, melainkan kekhawatiran clash dengan massa aksi.
Karena justru semua izin untuk menggelar pertandingan di Patriot sudah didapatkan.
"Jam 10 hari Minggu saya sudah dapat surat dari LIB terkait bermain di Patriot sudah keluar. Rencana pengamanan di Patriot sudah keluar."
"Sebenarnya Bung Ferry (Ketum The Jakmania) sudah menggelar rapat biasa untuk pertandingan. Tiba-tiba Polres Bekasi kota dan Kabupaten. Kapolres Bekasi dipanggil Polda terkait unjuk rasa tanggal 4," jelas Gede.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | superball.id |
Komentar