Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tugas Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2017 Selangor, Malaysia, sudah selesai dengan berhasil membawa medali perunggu ke Tanah Air.
Lantas apa saja yang menjadi momen terindah dan terburuk bagi skuad asuhan Luis Milla tersebut?
Manajer Timnas U-22, Endri Erawan, mengatakan momen terburuk yang dialami oleh Hansamu Yama dkk adalah saat ditumbangkan Malaysia di laga semifinal SEA Games 2017 dengan skor 0-1.
Hasil itu juga sekaligus membuat Timnas U-22 gagal mendapatkan medali emas yang sebelumnya diminta oleh PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.
Endri sangat menyayangkan gol yang dicetak oleh penyerang Malaysia, Thanabalan Nadarajah terjadi di menit-menit akhir babak kedua.
Padahal selama 90 menit, Timnas U-22 menguasai jalannya pertandingan dan dapat menciptakan beberapa peluang untuk mencetak gol.
"Momen terburuk ya waktu di semifinal itu, kami sudah berjuang mati-matian dan akhirnya kami kalah. Itu hanya sementara saja setelah itu kami bangkit lagi pada saat lawan Myanmar di perebutan medali perunggu," kata Endri.
Sedangkan untuk momen terbaik yang dialami Timnas U-22 menurut Endri adalah saat comeback dramastis ketika melawan Myanmar di perebutan medali perunggu.
Saat itu Timnas U-22 tertinggal 0-1 dari Myanmar di babak pertama lewat gol Than Paing.
Akan tetapi Hansamu Yama dkk bangkit di babak kedua untuk mencetak tiga gol yang disarangkan oleh Evan Dimas, Septian David Maulana, dan Rezaldi Hehanusa, sehingga ked udukan menjadi 3-1 untuk Timnas U-22.
Hasil itu bertahan hingga pertandingan selesai dan membuat medali perunggu didapatkan oleh skuad Garuda Muda.
"Sedangkan yang terbaik itu saya pikir saat memperebutkan medali perunggu. Kami bisa memutarbalikan semangat yang tadinya kami murung dan sedih, akhirnya kami bisa mendapatkan perunggu dengan mengalahkan Myanmar. Sehingga perunggu itu kami anggap seperti emas," ucap Endri.