Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mereka sempat menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia saat berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, beberapa tahun lalu.
"Saya lupa tahun berapa nonton bareng sama Catur, tetapi itu saat pertandingan di SUGBK. Hanya saja Catur sangat fanatik kalau Timnas Indonesia bertanding," kata Ilham.
Ilham juga menambahkan Catur memiliki seorang istri bernama Ismi dan juga anak semata wayang bernama Hafiz.
Kecintaannya kepada sepak bola membuat Catur ingin menjadikan anak laki-lakinya itu menjadi pesepak bola di masa depan.
"Dia sempat cerita ke saya bahwa anaknya harus menjadi pemain bola. Karena dia selain suka nonton timnas, Catur juga sering main bola dan futsal bersama kami."
"Terakhir saya komunikasi sama dia empat hari yang lalu untuk ngajak reunian, tetapi malah seperti ini jadinya," kata Ilham.
Kakak kandung Catur, Ardi, tidak banyak berkomentar tentang meninggalnya adik bungsunya itu.
Ia merasakan terpukul akibat kejadian itu dan tidak menyangka Catur akan pergi selama-lamanya.
Saat pemakaman, ibunda Catur, Sri, juga enggan melepas pelukan di papan nisan anak kesayangannya itu.
Beberapa kali pihak saudara meminta Sri untuk mengikhlaskan Catur untuk selama-lamanya.
Ternyata, Catur sudah merancang untuk pergi umrah bersama dengan ibunya itu pada tahun depan.
Niat tulus yang ingin dilakukan oleh Catur pun harus pupus karena ia sudah pergi meninggalkan ibunya untuk selamanya.
"Tahun depan Catur sudah berencana untuk memberangkatkan ibunya umrah. Itu sudah diatur dan akan terlaksana bersama dengan keluarga dari istrinya. Tetapi malah seperti ini dan nantinya akan dibicarakan lagi," ucap Ardi.
Sejatinya sepak bola itu merupakan hiburan bagi rakyat yang ingin menyaksikan sebuah pertandingan dengan aman.
Seharusnya benda-benda yang sudah dilarang untuk masuk ke dalam stadion lebih baik ditinggalkan.
Tugas suporter hanya untuk mendukung perjuangan tim kesayangannya dengan cara memberikan hal-hal positif.
Apabila dukungan itu sangat merugikan orang lain, maka hal tersebut bisa dibilang bukan suporter, melainkan penghancur kenikmatan sepak bola.