Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Situasi mencekam terjadi di kubu Arema FC pasca-pertandingan melawan Madura United di pekan ke-23 Liga 1, Minggu (10/9/2017) malam.
Bus yang mereka tumpangi dihujani oleh lemparan batu.
Kejadian tersebut terjadi saat bus sedang melaju meninggalkan Stadion Gelora Ratu Pamelingan.
Belum lama keluar dari area stadion yang menjadi markas Madura United tersebut, tiba-tiba saja lemparan batu sudah berseliweran.
Para pemain pun sempat dibuat panik dengan kondisi mencekam seperti ini.
“Berhenti, kita harus berhenti. Ayo merunduk ke tengah saja. Jangan mendekat ke kaca,” ucap penyerang Arema FC, Cristian Gonzales.
Namun, bus tetap melaju kecepatan yang lambat.
Akhirnya, bus memang tidak berhenti dan terus melaju hingga sampai ke hotel tempat para pemain Singo Edan menginap di Pamekasan.
Beruntung, kejadian ini tidak sampai menelan korban dari kubu pemain Arema FC.
Namun, tidak semua rombongan dalam busa tersebut aman.
Nahas diterima oleh staf media officer Arema, Tjiptadi Purnomo.
Ia mengalami luka ringan di bagian tangannya karena serpihan pecahan kaca bus bagian belakang.
"Tadi lemparan batunya terasa lama sekali. Apes, saya pas di pinggir kaca jendela," kata Adi, sapaan akrabnya.
Meski tidak ada korban luka yang serius, tetapi secara psikis kejadian ini tentu sangat merugikan bagi Arema FC.
Pasalnya, keselamatan mereka cukup terancam di momen tersebut.
Saat itu, Cristian Gonzales, Utam Rusdiana, Ferry Aman Saragih dan asisten pelatih Kuncoro yang duduk di belakang bus sempat dibuat kaget.
Sementara itu, Junda Irawan coba mengambil sisi positif dari kejadian tersebut. Ia bersyukur karena tidak ada korban luka atas insiden lemparan batu yang terjadi.
“Yang penting semua aman, meskipun pulangnya berdiri,” kata Junda.