Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesedihan mendalam dirasakan tim dan pendukung Persela Lamongan dengan meninggalnya kiper Choirul Huda.
Nama Choirul Huda merupakan bagian tak terpisahkan dari tim Persela.
Kesedihan para pemain Persela nampak jelas ketika pertandingan melawan Semen Padang usai.
Tangis para pemain pecah ketika mendapat kabar duka itu.
Usai mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-0 seluruh pemain Persela Lamongan menangis.
Raut sedih nampak terlihat diseluruh jajaran manajemen Persela Lamongan.
Bahkan pemain menangis keras, tak terkecuali Ferdiansyah, rekan satu posisi di Lamongan.
Choirul Huda dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Kiper senior ini alami benturan saat melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1, Minggu (15/10/2017).
Huda lantas pingsan dan ditandu oleh tim medis keluar dari lapangan pada menit ke-44.
Dia kemudian dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, untuk mendapat perawatan medis.
Sayang nyawanya tak tertolong sehingga Choirul Huda meninggal di usia 38 tahun.
Usai meninggalkan stadion seluruh pemain dan manajemen langsung menuju ke rumah sakit.
Kata Dokter Soal Meninggalnya Choirul Huda
Kiper loyal Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia pada Minggu (15/10/2017) sore.
Dokter Zaki Mubarok yang menangani Huda di RSUD dr Soegiri, Lamongan, memberikan keterangan soal keadaan sang pemain.
Kepada BolaSport.com dan media lain di RSUD dr Soegiri, dr Zaki Mubarok mengatakan, Choirul Huda mengalami hypoxia.
Hypoxia adalah keadaan dimana jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal
Menurut Zaki, Huda dibawa ke RSUD dr Soegiri dari Stadion Surajaya, Lamongan, arena laga Persela vs Semen Padang, masih bernafas.
(Baca juga: Video Detik-detik Sebelum Choirul Huda Meninggal Dunia)
Namun, Huda tak lama berselang dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB.
Akun Twitter resmi Persela, @PerselaFC, pada pukul 16.38 WIB mengunggah foto IGD RSUD dr Soegiri.
Pada unggahan itu, admin akun itu menuliskan pesan sebagai berikut:
Namun tak berselang lama, kabar duka datang dan menyebar kalau pemain yang wafat pada usia 38 tahun ini sudah meninggal dunia.
Zaki mengatakan, Huda meninggal karena cedera pada kepala dan leher.
(Baca Juga: Selamat Jalan, One Man Club, Choirul Huda)
Sebelumnya, kiper Choirul Huda harus mengakhiri laga lebih cepat pada saat laga Persela vs Semen Padang memasuki menit ke-45.
Aksi Huda menghalau serangan lawan dengan mengamankan bola berbuah tabrakan.
Kiper senior ini bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat menjaga penetrasi penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.
Setelah insiden itu, Huda sempat bagun lalu terkapar tak sadarkan diri.
Tim medis langsung gerak cepat dengan masuk ke lapangan menempatkan Huda di tandu lalu di bawa keluar lapangan.
Huda kemudian diberikan alat bantu pernapasan dari tabung oksigen.
Lalu, pemain yang membela Persela Lamongan sejak 1999 ini diangkut dengan mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.