Manajer Madura United: Ada Banyak Kriminalisasi di Liga 1

By Gangga Basudewa - Kamis, 9 November 2017 | 09:51 WIB
Manajer Madura United Haruna Sumitro sedang mengamati tim asuhannya dalam pertandingan melawan Persela Lamongan. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.com)

 Haruna Soemitro menanggapi hasil akhir di Liga 1 2017 dengan rasa kecewa.

Berbagai keputusan dari PSSI menjelang akhir musim oleh Manager Madura United tersebut dinilai kontroversial.

Sehingga, berbuah melajunya Bhayangkara FC sebagai juara kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.

"Ada banyak kriminalisasi dalam liga guyonan ini. Di akhir musim, terjadi kriminalisasi dengan berbagai macam alat entah itu instrumen izin, intelijen, rekomendasi, bahkan yang tragis hari ini wasit asing," cetus Haruna Soemitro, Rabu (8/11/2017).

Kemudian, ia mencontohkan kriminalisasi pada laga Madura United yang mendapat tiga kartu merah saat melawan Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan.

Tiga kartu merah tersebut diperoleh oleh tiga pemain Madura United yakni Peter Odemwingie, Fandi Eko, dan Rizky Dwi.

"Bagaimana bisa wasit memberikan tiga kartu merah yang membuat tidak kondusifnya pertandingan," tutur Haruna Soemitro.

"Semua orang bisa menilai, karena pertandingan ini disiarkan live di mana kita diambil dari belakang tanpa kartu, tapi kalau pemain kita melakukan tackle keras, bukan kasar. Dengan mudah kartu itu melayang," ungkapnya.

Sebelumnya, laga antara Madura United melawan Bhayangkara FC berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu.

Tiga gol Bhayangkara diborong oleh pemain yang baru saja mendapatkan naturalisasi Indonesia yakni Ilija Spasojevic pada menit 50, 67, dan 90+4

Satu-satunya gol Madura United lahir dari kaki Rizky Dwi pada menit ke-69.