Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bomber Bhayangkara FC, Herman Dzumafo Epandi, gagal mengulangi memori indah di markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan, Malang.
Di babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2018, Bhayangkara FC harus bermain imbang tanpa gol melawan Singo Edan, Selasa (30/1/2018).
Hasil tersebut membuat skuat besutan Simon McMenemy gagal melaju ke babak delapan besar Piala Presiden 2018.
Dzumafo yang memiliki memori manis di Stadion Kanjuruhan pun harus tertunduk lesu setelah timnya ditahan imbang.
Seperti diketahui, Dzumafo merupakan mantan pilar Arema Indonesia (kini Arema FC, red) yang namanya sempat diagungkan oleh Aremania.
(Baca Juga: Tak Bisa Lupakan Indonesia, Bek Feyenoord Ini Ingin Berlaga di Liga 1)
Mesin gol berusia 37 tahun tersebut menjadi tulang punggung Singo Edan saat ajang ISL musim 2011-2012.
Didatangkan dari PSPS Pekanbaru (kini PSPS Riau, red) pada putaran kedua, Dzumafo langsung melejit bersama Arema.
Dzumafo lalu sukses mengantarkan Arema lolos dari degradasi dan finis di peringkat 12 klasemen akhir.
Saat itu, Dzumafo diplot sebagai penyerang untuk menggantikan pos yang sebelumnya ditempati Marcio Souza dan Rodrigo Santoni.