Bali United Kalah di Piala AFC karena Prioritaskan Ajang Lokal ketimbang Internasional

By Lola June A Sinaga - Selasa, 13 Februari 2018 | 18:05 WIB
Pertandingan Grup G Piala AFC 2018 antara Bali United dan Yangon United di Stadion Kapten I Wayan Dipta , Gianyar, Bali, Selasa (13/2/2018) sore WIB. (YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM)

Rumitnya mencapai final Piala AFC 2018 itu sebanding dengan nilai hadiah yang disediakan. 

Juara Piala AFC 2018 akan mendapatkan hadiah Rp 20,4 miliar.

Runner-up Piala AFC 2018 mendapatkan hadiah Rp 10,2 miliar.

Hadiah itu belum termasuk subsidi travel dan uang saku.

(Baca Juga: Karakter Kepelatihan Mario Gomez di Mata Puja Abdillah)

Setiap kali klub yang bermain sejak babak kualifikasi mendapatkan subsidi perjalanan Rp 272,7 juta.

Subsidi yang sama diberikan jika lolos ke play-off, penyisihan grup, babak knock-out, hingga final.

Klub yang tampil di babak knock-out akan mendapatkan uang saku Rp 1,3 miliar.

Jumlah hadiah plus subsidi travel dan uang saku itu sangat jauh lebih besar dari Piala Presiden 2018.

Di Piala Presiden 2018, juara akan mendapatkan hadiah uang Rp 3,3 miliar, sedangkan runner-up Rp 2,2 miliar.

 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on

Untuk Persib Bandung, Mitra Kukar, Arema FC, Persebaya Surabaya, dan Bali United selaku tuan rumah babak penyisihan grup mendapatkan uang subsidi masing-masing Rp 800 Juta.

Klub tamu mendapatkan subsidi travel Rp 100 juta, kecuali Persipura Jayapura dan Perseru Serui yang mendapatkan Rp 125 juta.

Setiap klub yang menang juga mendapatkan uang Rp 125 juta.

Sedangkan klub yang kalah dan imbang mendapatkan uang Rp 75 juta dan Rp 100 juta.

Nah, hadiah juara Piala Presiden 2018 sebesar Rp 3,3 miliar itu kini jauh lebih riil untuk diraih Bali United atau Persija Jakarta ketimbang Rp 20,4 miliar dari Piala AFC 2018.