Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam hal ini adalah Aremania Balikpapan.
“Saya ingin saat film ini sudah diputar di bioskop, kami bikin tagar #BirukanBioskop," ujar Arief.
(Baca Juga: Disuruh Menyerah, Umuh Muchtar Sebut Persija Sudah Ketakutan Sebelum Hadapi Persib)
"Sebab, saya ingin karya kami mendapatkan sambutan bagus. Karena ini adalah kerja dari arek-arek Malang. Karya arek Malang,” katanya.
Menurut Arief, mulai dari kru hingga pemain, mayoritas adalah warga asli Malang yang sudah pasti pula kalau mereka adalah Aremania.
Bahkan, Arief menyebut jika jumlahnya mencapai 80 persen. Jadi, dia yakin film ini dibuat dengan maksimal.
“Ini juga jadi bentuk protes kami. Selama ini, Malang hanya dijadikan tempat pengambilan gambar saja oleh film-film nasional," ucap Arief.
"Nah sekarang ini, ada film tentang Malang yang diproduksi oleh arek Malang."
Film Darah Biru Arema 2 mengambil seting waktu pada 2015, ketika sepak bola Indonesia sedang dalam sanksi pembekuan oleh FIFA.
Secara garis besar, alur ceritanya dibagi menjadi tiga yakni tentang Pacho Rubio, bocah SMP yang begitu mencintai Arema.
Kedua, tentang keluarga Rochman, Aremania yang merantau di Balikpapan serta keluarga Aremania yakni Sekar dan Sari.