Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Luis Milla Ungkap Perbedaan Kekuatan Sepak Bola Spanyol dan Indonesia Versinya

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 25 Juni 2018 | 15:11 WIB
Pemain timnas U-23 Indonesia seusai laga uji coba kontra Korea Selatan di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (23/6/2018). ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Luis Milla sudah satu tahun lebih merasakan tinggal di Tanah Air setelah dipercaya PSSI menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia pada Februari 2017.

Pelatih berusia 51 tahun itu akhirnya membeberkan perbedaan gaya bermain dari anak-anak Indonesia dengan negaranya Spanyol.

Sebelum datang ke Indonesia, Milla tercatat merupakan pelatih sukses dengan membawa timnas U-21 Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa U-21 2011.

Nama-nama pesepak bola terkenal pun lahir dari tangan Milla seperti David de Gea, Javi Martinez, dan Juan Mata.

Menurut Milla, keberhasilan Spanyol sampai saat ini dikarenakan konsistensinya terhadap sepak bola.

Mulai dari kompetisi usia muda, Spanyol banyak sekali melahirkan pemain-pemain tengah yang sangat jenius.

Sebut saja Andres Iniesta, David Silva, Cesc Fabregas, Isco, Xavi Hernandez, dan masih banyak pemain tengah lainnya yang pintar ketika berada di lapangan.

Kepintaran itu yang membuat Spanyol saat ini memakai filosofi sepak bola dengan umpan-umpan pendeknya.

(Baca juga: Hasil Akhir Inggris Vs Panama - Hujan Gol, Tiga Singa Samai Belgia di Puncak Grup G)

"Kenapa sepak bola Spanyol kuat? Karena mereka punya pemain tengah yang kuat dan pintar. Jadi kami menemukan bahwa sepak bola Spanyol itu sangat kuat di lini tengah," kata Milla.

Sementara di Indonesia, Milla menambahkan bahwa ia sangat jarang menemukan pemain lokal Indonesia yang pintar di lini tengah.

Kata Milla, ia lebih sering melihat pemain Indonesia itu memiliki karakter cepat.

Ya terbukti di timnas U-23 Indonesia saat ini Milla memiliki pemain-pemain cepat seperti Febri Hariyadi, Saddil Ramdani, Riko Simanjuntak, Osvaldo Haay, dan Irfan Jaya.

Bahkan, kesulitan Milla menemukan pemain tengah membuat Septian David ditukar posisi ke gelandang.

"Di Indonesia banyak sekali kualitas tetapi mereka mempunyai tipe pemain cepat, lincah, dan itu posisinya di sayap," kata Milla.

"Sebagai pelatih, tentu saja saya ingin mengeluarkan yang terbaik untuk Indonesia," ucap mantan pemain Real Madrid tersebut.

Kontrak Milla akan berakhir selepas Asian Games 2018 digelar pada Agustus mendatang di Indonesia.

Mantan pemain Barcelona itu ditargetkan bisa membawa timnas U-23 Indonesia duduk di posisi empat besar atau babak semifinal dalam ajang tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P