Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seusai menyerahkan kembali kursi kepelatihan Persebaya kepada manajemen, Bejo Sugiantoro diberikan tugas baru sebagai asisten pelatih.
Namun tak hanya itu, Bejo ternyata akan dijadikan aset dan proyeksi jangka panjang bagi skuat Bajul Ijo.
Bejo Sugiantoro menjadi karteker Persebaya Surabaya dalam dua pertandingan terakhir kesebelasan itu.
Pada laga pertamanya, ia sukses memberikan kemenangan kepada Persebaya pada Minggu (5/8/2018).
Bermain di depan ribuan Bonek, Bejo sukses memberi arahan kepada anak-anak asuhnya yang tengah bertempur dengan Persela Lamongan di Gelora Bung Tomo, Surabaya.
(Baca juga: Fakhri Husaini Mulai Tatap Piala Asia U-16 2018)
Seusai partai yang dimenangi dengan skor 3-1 oleh Persebaya, Bejo digadang-gadang telah mengembalikan fitrah permainan Bajul Ijo yang dinilai hilang sejak ditangani Angel Alfredo Vera.
Pada pertandingan kedua di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, pria kelahiran Sidoarjo tersebut bersama Persebaya menerima kekalahan dari tuan rumah, Barito Putera.
Minggu (12/8/2018), seusai kekalahan dengan skor 2-3 itu, legenda hidup tim kebanggaan Arek-arek Suroboyo itu memilih meletakkan kembali jabatan.
Syarat dan regulasi yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kepelatihan di Liga 1 2018 menjadi dalih utama Bejo mengambil keputusan tersebut.
Ayah dari salah satu pemain Persebaya, Rachmat Irianto itu kini baru memiliki lisensi B kepelatihan yang dikeluarkan AFC.
Sementara itu, PT LIB menaruh harga mati kepada pelatih yang ingin menukangi klub Liga 1 untuk mengantongi Lisensi A AFC.
Oleh karenanya, kebijakan manajemen Bajul Ijo terhadap pria kelahiran Sidoarjo tersebut dinilai begitu adil.
Ia kini menjabat sebagai asisten pelatih, siapa pun juru taktik tim itu nantinya.
Tak sampai di situ, Asisten Manajer Persebaya, Budi Dharma Wibawa menyebutkan jika eks pelatih Persik Kediri tersebut akan dijamin klub hingga memperoleh syarat mutlak bagi pelatih Liga 1.
"Upaya itu pasti ada dari kami, manajemen. Karena kami akan mematuhi regulasi yang ada ketika akan mengangkat seseorang menjadi pelatih kepala. Terutama syaratnya harus lengkap," kata Budi, kutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Oleh karenanya, proyeksi besar Bejo untuk menukangi Persebaya pada suatu hari kelak masih harus melewati waktu dan proses yang tidak sebentar.
Mendapatkan lisensi A kepelatihan dari AFC tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Bejo pun kini mengaku akan menjalankan segenap instruksi dari Persebaya dengan sepenuh hatinya.
"Rencananya seperti itu. Tetapi, saya kembalikan semua keputusan ke manajemen Liga 1, di situ ada Pak Presiden dengan jajarannya," kata Bejo.
"Yang penting saya satu, saya pelatih muda saya tidak mau melanggar aturan dan regulasi, bahwa Liga 1 harus A AFC," ujarnya, mengakhiri.