Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejutan muncul di cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018, Korea Selatan dan Jepang harus menelan kekalahan tak terduga.
Timnas Korea Selatan dan Jepang menjadi dua tim yang diunggulkan untuk meraih emas di Asian Games 2018.
Maklum, kedua negara tersebut memiliki sejarah sepak bola yang panjang dan turut berpartisipasi di gelaran Piala Dunia 2018 yang telah berlalu.
Khusus Korea Selatan, tim ini berstatus sebagai juara bertahan di Asian Games setelah meraih emas pada edisi 2014.
Akan tetapi, kedua tim itu mengalami kekalahan yang mengejutkan pada Asian Games kali ini.
(Baca Juga: Cara Menghitung Peringkat Ketiga Terbaik Asian Games 2018, Bagaimana Peluang Indonesia?)
Korea Selatan takluk 1-2 dari Malaysia berkat dua gol dari penyerang Johor Darul Takzim, Safawi Rasid, Jumat (17/8/2018).
Kekalahan itu juga membuat Son Heung-min dkk tertahan di posisi kedua klasemen sementara Grup E dengan tiga poin dari dua pertandingan.
Korea Selatan tertinggal tiga poin dari Malaysia yang memimpin klasemen karena menyapu bersih dua laga dengan kemenangan.
(Baca Juga: Real Madrid Akan Tuntut Inter Milan, Jurnalis Italia: Los Blancos Munafik!)
Tim Negeri Ginseng masih bisa lolos ke babak 16 besar jika meraih kemenangan pada laga terakhir kontra Kirgistan, Senin (20/8/2018).
Untuk merebut posisi puncak, Korea Selatan wajib menang atas Kirgistan dan berharap Malaysia tergelincir di laga terakhir melawan Bahrain.
Sementara Malaysia hanya butuh hasil imbang untuk mengamankan posisi juara grup.
Teraktual, negara tetangga Korea Selatan, Jepang, juga mengalami kekalahan dari tim Asia Tenggara.
Tim Matahari Terbit harus takluk dari Vietnam dengan skor 0-1 pada Minggu (19/8/2018).
(Baca Juga: Debut Cristiano Ronaldo Menelan Korban, Kiper Chievo Cedera Parah)
Dengan hasil itu, Jepang memastikan diri menjadi runner-up Grup D dengan enam poin dari tiga pertandingan.
Jepang kalah dari Vietnam yang merebut posisi juara grup dengan poin sempurna, sembilan.
Kekalahan dua negara yang jadi tuan rumah Piala Dunia 2002 itu seolah menunjukkan bahwa persepak bolaan di Asia Tenggara tengah mengalami kemajuan.