Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lima Alasan Luis Milla Layak Dipertahankan PSSI

By Andrew Sihombing - Rabu, 29 Agustus 2018 | 16:14 WIB
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, mencoba menenangkan para pemainnya dari tepi lapangan pada laga Grup A Asian Games 2018 versus Palestina di Stadion Patrtiot, 15 Agustus 2018. ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Banyak pemain timnas U-23 Indonesia yang dimainkan di posisi berbeda dibanding saat memperkuat klub masing-masing.

Lihat saja Septian David Maulana, yang diubahnya menjadi playmaker jempolan pada posisi di belakang striker alih-alih pemain sayap seperti ketika membela Mitra Kukar.

Bukan cuma Septian, Gavin Kwan Adsit juga mendapat instruksi baru dari Milla sebagai bek kanan.

Terbukti pemain asal Bali ini bisa menjalankan tugas sebagai bek kanan dengan sangat baik.

Saat kekurangan bek tengah, Milla tak segan menurunkan Ricky Fajrin pada posisi tersebut.

Bek asal Semarang yang tampil di pos kiri pertahanan Bali United ini justru bisa menjadi rekan duet sepadan bagi Hansamu Yama.

4. Respek dari pemain


Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla (ketiga dari kiri/menduduki bola), berbicara kepada para pemain sebelum memulai sesi latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). ( HERPIN DEWANTO/HARIAN KOMPAS )

Reputasi Milla sebagai pemain hebat dan pelatih juara membantunya mendapatkan rasa hormat dari pemain.

Milla pernah berkarier sebagai gelandang di tim sebesar Barcelona, Real Madrid, dan Valencia, serta membawa timnas U-21 Spanyol menjadi juara Eropa pada 2011.