Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hukuman yang pantas untuk Persib Bandung selaku tuan rumah atas tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, masih menjadi misteri.
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pun mengakui bahwa timnya masih melakukan penyelidikan untuk mendiagnosa permasalahan ini secara tepat.
Dia juga berujar bahwa belum tentu Persib sebagai satu-satunya pihak yang bersalah atas kasus ini.
Hanya saja, diakui Edy Rahmayadi, ada potensi terberat yang akan menunggu Persib yakni sanksi diskualifikasi.
"PSSI tidak bisa memutuskan suatu persoalan, karena dalam organisasi masih ada Komdis."
(Baca Juga: Pembekuan Sementara Liga 1 Dinilai Rugikan Pemain dan Masyarakat)
(Baca Juga: Timnas U-16 Malaysia Versus Jepang Batal, Timnas U-16 Indonesia Bisa Bernasib Sama)
(Baca Juga: Myanmar Akan Hadapi Bolivia sebagai Persiapan Piala AFF 2018)
"Komdis itu organisasi divisi PSSI yang punya wewenang bidang itu walaupun ada seorang ketua umum," kata Edy Rahmayadi kepada wartawan.
"Komdis akan segera sidang, tapi Ketum PSSI dan Exco bisa memberikan rekomendasi (sanksi) ke Komdis," ujarnya menjelaskan.
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi menggelar jumpa pers, membahas soal kematian suporter, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Disebut Gubernur Sumatra Utara itu, pembicaraan sanksi kepada pihak yang bersalah terus menjadi perdebatan.
Edy Rahmayadi tak mau menjatuhkan sanksi secara tergesa-gesa yang bisa saja justru salah sasaran.
(Baca Juga: Daftar 22 Suporter Tewas di Era Ketum PSSI Edy Rahmayadi)
(Baca Juga: Skuat Persib Bandung Suarakan Persatuan usai Kasus Meninggalnya Haringga Sirla)
(Baca Juga: Jelang Laga Kontra India, 9 Pemain Timnas U-16 Indonesia Tak Ikut Berlatih)
"Rekomendasi sudah dibicarakan dan ada aturan main, ada hukuman paling rendah, finansial, sampai tingkat diskualifikasi, sampai ke sana hukumannya," tuturnya menjawab potensi hukuman.
"Jangan sampai saya mengambil keputusan menghukum orang, tapi orang itu tidak bersalah."
"Saya tidak mau dibilang, 'Wah hebat Si Edy ini berani mengambil keputusan."
"Tapi saya malah menghukum orang yang benar," ucapnya.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan menghentikan Liga 1 senior sampai batas waktu yang tidak ditentukan.