Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Tewasnya Haringga Buat Asosiasi Pesepak Bola Dunia Bereaksi

By BolaSport - Sabtu, 29 September 2018 | 09:56 WIB
Aksi mengambil gambar Kartu Tanda Anggota (KTA) The Jak Mania, yang diklaim dilakukan oleh Haringga Sirila, sehingga tertangkap oleh oknum bobotoh, di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018). (ISTIMEWA)

Asosiasi Pesepak Bola Profesional dunia atau FIFPro turut menyoroti kasus kematian suporter The Jak Mania, Haringga Sirla pada Jumat (28/9/2018).

Haringga Sirla (23 tahun) tewas saat akan menyaksikan Persija, melawan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).

Melalui akun twitternya pada Jumat (28/9/2018), Asosiasi Pesepak Bola Profesional Dunia atau FIFPro memberitakan kejadian tersebut.

"Pelaksanaan Liga sepak bola di Indonesia ditunda pekan ini setelah seorang fan Persija, Haringga Sirla dibunuh oleh suporter lain," tulisnya.

Lebih lanjut FIFpro menyatakan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) telah menyatakan rasa duka kepada keluarga dan akan menciptakan suasana damai di antara klub.

(Baca juga: Malaysia Sudah Keluarkan Dana Sebanyak 280 Miliar Rupiah untuk Membina Sepak Bola Usia Dini)

"Para pemain dan asosiasi (APPI) telah menyatakan rasa duka kepada keluarga (Haringga) dan menyerukan kepada seluruh suporter di Indonesia untuk menciptakan atmosfer perdamaian," tulisnya.

Sebelumnya, diberitakan BolaSport.com jika APPI sudah meminta kepada seluruh suporter klub Liga 1 maupun Liga 2 untuk membuat nota perdamaian.

Kesepatakan tersebut untuk memastikan insiden tewasnya fan Persija, Haringga Sirla saat akan menyaksikan klub idolanya dijamu Persib kontra Persija tidak kembali terulang.


General Manager APPI, Ponaryo Astaman, dalam acara Konferensi Pers bertajuk Pertemuan Pesepakbola Indonesia yang berlangsung di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa (25/9/2018).(TRI MEILINA / BOLASPORT.COM)

Nota Perdamaian akan bersinergi dengan para pemangku kebijakan sepak bola Indonesia yaitu PSSI, operator kompetisi, dan pemerintah baik pusat maupun daerah.

"Tujuan dari gerakan ini untuk mendesak untuk para suporter saling memaafkan. Bukan hanya mendukung, bukan hanya meramaikan, mereka mempunyai tanggung jawab terhadap kelangsungan sepak bola di Indonesia," ujar General Manager APPI, Ponaryo Astaman.

(Baca juga: Lepaskan 24 Peluang, FC Bayern Muenchen Justru Takluk)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P