Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aji Santoso Kritik Laga Persela Kontra PSMS, dari Dikasari sampai Merasa 'Dikerjai'

By BolaSport - Jumat, 5 Oktober 2018 | 10:26 WIB
Pelatih Persela Lamongan Aji Santoso saat memberi keterangan usai laga di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (23/4/2018). ( TB KUMARA/BOLASPORT.COM )

Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso mengkritisi laga terakhir timnya di Stadion Teladan, Kota Medan. 

Hal itu disampaikannya pada saat konferensi pers jelang menjamu PSIS Semarang di Stadion Surajaya, Lamongan pada Kamis (4/10/2018).

Menurut Aji Santoso, partai tandang terakhirnya melawan tuan rumah PSMS Medan jadi pelajaran berharga bagi Persela Lamongan.

Pasalnya, tak hanya menerima kekalahan, tetapi beberapa poin mengenai hakikat pertandingan juga didapatkan Aji pada laga pekan ke-23 Liga 1 2018 yang berakhir dengan skor 3-2 itu.

(Baca Juga: Petisi agar Persib Pindah ke Liga Thailand Muncul, Ribuan Orang Mendukung)

(Baca Juga: Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Akan Dijamu Timor Leste di Thailand dan Malaysia)

Lebih lanjut, pria asal Malang, Jawa Timur tersebut mengatakan bahwa pemain-pemain PSMS tidak menjalankan pertandingan dengan sportif.

"Main keras boleh, tapi jangan ada cedera. Kita sama-sama mencari nafkah dari sepak bola, oleh karenanya etika dan moral sepak bola harus kita jaga," kata Aji Santoso.

Apa yang diungkapkan pelatih Laskar Joko Tingkir itu tak terlepas dari nasib salah satu pemainnya, Diego Assis.

Diego yang mendapatkan cedera pada laga itu harus dioperasi dan ternyata, ada dampak yang lebih luas dari sekadar masalah kondisi tubuh.

Menurutnya, jika seorang pesepak bola mendera cedera, kerugian tidak berhenti pada pemain itu sendiri.

"Contoh seperti kemarin di Medan, Diego asis cedera dan harus dioperasi dan absen berapa bulan. Yang kasihan bukan hanya pemain, tapi keluarganya juga," lanjutnya.

Ia juga berharap kepada seluruh insan sepak bola, terutama pemain agar selalu dapat menghormati siapa pun lawan yang dihadapinya.

"Kepada para pemain, datang ke lapangan untuk main dan tunjukkan permainan yang bagus. Kita semua profesional dan berhubungan dengan finansial, pelatih, dan juga sesama pemain. Kita ini datang ke lapangan untuk mencari nafkah untuk keluarga, bukan untuk mencederai lawan," ucapnya.

Di akhir, pelatih kawakan itu menyebut jika Persela sengaja dibuat kalah kala bertandang ke Stadion Teladan.

"Hasil di Medan itu bukan karena pemain lost concentration, tetapi kami dikerjain, harusnya bisa menang 2-0 di Medan," tuturnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P