Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semakin hari Pelatih Persib Mario Gomez semakin bingung menghadapi kompetisi Liga 1.
Pria asal Argentina itu tersenyum kecil sambil memberikan komentar atas ketidakmengertiannya terhadap peraturan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang mengubah hukuman kepada pemaing asing Persib.
Ezechiel N’Douassel dan Bojan Malisic akhirnya dipastikan tak boleh bermain mulai melawan Madura United, Selasa (9/10/2018) pukul 18.30 WIB.
Padahal, dalam keputusan Komdis PSSI sebelumnya, kedua pemain itu baru dilarang bermain saat menghadapi Persipura Jayapura 15 Oktober 2018.
(Baca Juga: Liga 1 Baru Bergulir, Oknum Suporter Kembali Berulah dalam Laga Arema FC Vs Persebaya)
(Baca Juga: Duka untuk Palu, Laga Arema FC Vs Persebaya Dimulai dengan Mengheningkan Cipta)
(Baca Juga: Operator Liga 1 Tegaskan Persib Tak Pernah Ajukan Surat untuk Berkandang di Papua)
Kepastian itu diketahui setelah Komdis PSSI merevisi surat penjatuhan sanksi kepada Persib, Jumat (5/10/2018), sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman resmi klub.
Pelatih Persib Mario Gomez menilai, sulit bagi seluruh tim di belahan dunia mana pun menghadapi sebuah federasi memperlakukan satu tim seperti dialami Persib saat ini.
“Saya tidak mengerti situasi ini karena tiga hari yang lalu mereka (Komdis PSSI) bicara dua pemain (Ezechiel dan Bojan) bisa main, ini gila."
"Akan sangat sulit bagi tim mana pun di dunia jika seperti ini,” keluh Mario Gomez, Sabtu (6/10/2018), di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, sebagimana dikutip SuperBall.id dari Simamaung.com.
Mario Gomez mengungkapkan, dalam situasi ini Persib sedang disudutkan sendirian dan pemainnya mempertanyakan hal itu.
Pelatih berusia 61 tahun itu bingung mau menjawab apa, karena merasa federasi yang tak konsisten.
“Kami merasa sendirian, pemain bertanya, ‘Mario kenapa begini, Mario kenapa begitu?’ dan saya tidak bisa memberi mereka jawaban,” beber Mario Gomez.
Manajemen Persib telah mengajukan banding kepada Komdis PSSI, tapi hingga kini belum ada jawaban.
Dengan segala kondisi yang dialami, Mario Gomez tetap optimistis memperjuangkan Persib untuk juara Liga 1 2018.
Mario Gomez akan berjuang keras untuk itu dengan materi pemain yang ada.
Namun, pelatih yang pernah membawa Johor Darul Ta'zim juara Liga Super Malaysia 2015 itu terkesan kapok berkarier di Indonesia karena menghadapi masalah yang dinilainya gila seperti sekarang.
Persib terancam tanpa Mario Gomez lagi pada Liga 1 2019.
“Kami ingin tetap menjadi juara, tapi saya tidak tahu musim depan masih di sini atau tidak, karena tidak ada yang membantu kami,” tegas Mario Gomez.
Mantan asisten Hector Cuper di Valencia dan Inter Milan itu berharap keluh-kesahnya cukup terlintas di pikiran sejenak, dan bisa fokus menghadapi Madura United.
Mario Gomez bertekad mempersembahkan kemenangan untuk tim dan bobotoh.
Ihwal Revisi Hukuman
Mario Gomez menggugat revisi sanksi terhadap tiga pemain asing andalannya, yang dimajukan dari sebelumnya.
Surat keputusan perubahan atas keputusan Komdis PSSI bernomor 136A/L1/SK/KD-PSSI/X/2018 untuk Ezechiel N'Douassel, 137A/L1/SK/KD-PSSI/X/2018 untuk Jonathan Bauman, dan 138A/L1/SK/KD-PSSI/X/2018 untuk Bojan Malisic menegaskan bahwa hukuman larangan bermain mengalami perubahan.
Dalam revisi itu, hukuman larangan bermain sebanyak empat laga untuk Bojan Malisic mulai berlaku saat Persib Bandung melawan Madura United pada 9 Oktober 2018.
(Baca Juga: Indra Sjafri Tegaskan Tidak Sakit meski Berat Badannya Turun Drastis)
(Baca Juga: Egy Maulana Beri Kode Merapat ke Timnas U-19 Indonesia)
Tiga larangan berikutnya adalah saat Persib menghadapi Persipura Jayapura 15 Oktober 2018, Persebaya Surabaya 20 Oktober, dan PSM Makassar 24 Oktober 2018.
Untuk Ezechiel N'Douassel, hukuman lima kali larangan bermain berlaku saat melawan Madura United 9 Oktober 2018, Persipura Jayapura 15 Oktober 2018, Persebaya Surabaya 20 Oktober 2018, PSM Makassar 24 Oktober 2018, dan Bali United 30 Oktober 2018.
Sedangkan untuk Jonathan Bauman, sanksi dua kali larangan bermain berlaku mulai laga melawan Persipura Jayapura 15 Oktober 2018 dan Persebaya Surabaya 20 Oktober 2018.