Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala AFF - Timnas Malaysia Tiru Indonesia Manfaatkan Naturalisasi, Mohamadou Sumareh Berutang Budi

By Fitri Asrianggi - Senin, 8 Oktober 2018 | 19:27 WIB
Mohamadou Sumareh, striker Pahang FA dan Timnas Malaysia. (BERITA HARIAN)

Timnas Malaysia tak mau ketinggalan dari Indonesia dalam hal naturalisasi pemain asing.

Federasi Sepak Bola Malasya (FAM) kini memberi lampu hijau kepada Mohamadou Sumareh untuk memperkuat Timnas Malaysia di Piala AFF 2018.

Mohamadou Sumareh adalah gelandang serang berusia 27 tahun asal Gambia yang menerima kewarganegaraan Malaysia pada April 2018.

Pada Oktober 2018 ini, Mohamadou Sumareh untuk pertama kali dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Malaysia guna persiapan menghadapi dua laga uji coba internasional melawan Sri Lanka dan Kirgistan.

(Baca Juga: Penghormatan Terakhir untuk Haringga Sirla, Persija dan The Jak Mania Lakukan Ini di Stadion)

(Baca Juga: Aremania Hina Persebaya, Arema FC Terancam Terusir dari Malang)

(Baca Juga: Persib Tetap Bisa Mainkan Tiga Laga Liga 1 di Pulau Jawa)

Untuk negara asalnya sendiri, Gambia, Mohamadou Sumareh tak memperkuat timnas.

Mohamadou Sumareh baru sebatas memperkuat klub di Gambia, yaitu Steve Biko.

Setelah cuma setahun di Steve Biko, Mohamadou Sumareh merantau ke Malaysia sejak 2013.

Di Malaysia, Mohamadou memperkuat PDRM FA, Perlis FA, dan sejak 2017 Pahang FA.

Mohamadou Sumareh adalah pemain naturalisasi pertama di Malaysia.

Sebelumnya, FAM sangat anti-naturalisasi karena dinilai merusak pengembangan pemain lokal.

Malaysia rupanya terpengaruh kepada beberapa negara tetangganya seperti Indonesia, Filipina, dan Singapura.

Naturalisasi Alberto Goncalves dari Brasil dan Esteban Vizcarra dari Argentina belum lama ini makin menguatkan nafsu Malaysia untuk melakukan hal serupa.

Seperti halnya PSSI, FAM akhirnya juga berpikir, untuk menyelesaikan masalah paceklik prestasi, maka naturalisasi harus dilakukan.

Berutang Budi

Mohamadou Sumareh sangat berterima kasih dan berjanji untuk membalas jasa Malaysia karena telah menerimanya bermain di klub sejak hijrah dari Gambia tahun 2004 ketika berusia 13 tahun.

Mohamadou Sumareh merasa berutang budi kepada Malaysia.

Atas dasar itulah, Mohamadou Sumareh berbesar hati menerima naturalisasi Malaysia, meski tak populer di Gambia.

"Pelatih Gambia selalu mendukung karier saya dan tak marah terhadap keputusan saya ini," ujar Mohamadou Sumareh, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Berita Harian Malaysia, Senin (8/10/2018).

"Memang terdapat persoalan kengapa saya tak memilih beraksi untuk negara sendiri, tapi Malaysia."

"Jawabannya adalah karena saya bangga untuk menyatakan negara ini sebagai rumah saya," tegas Mohamadou Sumareh.

Setelah menjadi warga negara Malaysia dan siap membela timnas negeri itu, Mohamadou Sumareh kini mengaku lebih tertekan karena banyak orang mengenalinya di tempat umum.

Orang-orang itu menyatakan sudah tak sabar melihat aksi Mohamadou Sumareh.

"Jadi, saya harus membuktikan kepada seluruh rakyat Malaysia bahawa saya bisa beraksi dengan baik," kata Mohamadou Sumareh.

Mohamadou Sumareh juga akan diikutkan Timnas Malaysia ke Piala AFF, 8 November–15 Desember 2018.

Malaysia berada di Grup A bersama Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos.

Bersama Mohamadou Sumareh, Timnas Malaysia berharap bisa mengakhiri penantian panjang untuk menjuarai Piala AFF.

Timnas Malaysia terakhir kali menjuarai Piala AFF tahun 2010.

Timnas Indonesia juga sangat paceklik prestasi, karena belum pernah juara Piala AFF.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P